Tiga putra Ismail Haniyeh kepala biro politik Hamas dan beberapa cucunya tewas dalam serangan udara Israel di sebuah kamp pengungsian di wilayah barat Kota Gaza, Rabu (10/4/2024).
Melansir Antara, serangan Israel menargetkan sebuah mobil yang membawa anggota keluarga Haniyeh di kamp pengungsian Al-Shati, saat mereka menyampaikan ucapan selamat kepada warga di kamp pada momen Idulfitri.
Para saksi mata mengatakan serangan secara tepat menghancurkan mobil itu, menewaskan dan melukai mereka yang berada di dalamnya.
Sumber-sumber medis memberitahu bahwa serangan udara itu menyebabkan tiga putra Haniyeh tewas, yaitu Hazem, Amir dan Mohammed, juga beberapa anak mereka, selain melukai beberapa orang lainnya.
Terkait serangan mematikan itu, kantor media Gaza memberikan kutukan keras terkait pembantaian mengerikan tersebut pada hari raya suci umat Islam tersebut.
“Kantor kami mengutuk dengan keras kejahatan pendudukan Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, karena rumah sakit menerima lebih dari 125 martir yang dibunuh oleh tentara pendudukan Israel dalam 24 jam terakhir, dengan kejam dan tanpa mempedulikan perasaan umat Muslim,” tulis kantor tersebut.
Haniyeh sendiri mengatakan, penjajah meyakini bahwa dengan menargetkan putra-putra para pemimpin, mereka akan mematahkan tekad rakyat.
“Namun pertumpahan darah ini hanya akan memperkuat ketabahan kami pada prinsip-prinsip dan keterikatan kami terhadap tanah kami,” ujarnya.
“Putra-putra saya tetap tinggal di Gaza dan tidak meninggalkan wilayah tersebut seperti semua putra bangsa kita, mereka membayar harga yang mahal dengan darah putra mereka, dan saya adalah salah satu dari mereka,”tambahnya.
“Kami katakan kepada Israel, apa yang belum Anda ambil melalui penghancuran, pembantaian, dan pemusnahan, tidak akan anda ambil di meja perundingan,” tandasnya. (ant/man/bil/ham)