Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) melaporkan tiga kecamatan di Kabupaten Ponorogo dilanda banjir akibat hujan intensitas tinggi pada Minggu (15/12/2024) malam hingga Senin (16/12/2024) pagi.
Dalam peristiwa tersebut, BPBD Jatim juga melaporkan dua orang meninggal dunia.
Satrio Nurseno Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim menjelaskan, hujan intensitas tinggi selama empat jam mengguyur Kecamatan Sambit dan sekitarnya pada Minggu malam.
Hujan intensitas tinggi tersebut akhirnya membuat debit air di sungai Kali Sono meningkat hingga tanggul jebol dan banjir melanda ke jalanan hingga pemukiman.
“Air sungai akhirnya jebol Minggu (15/12/2024) pukul 18.30 WIB menggenangi pemukiman, jalan desa dan persawahan,” kata Satrio waktu dikonfirmasi, Senin (16/12/2024) siang.
BPBD Jatim masih mengidentifikasi sejumlah titik tanggul jebol di sepanjang sungai. Satrio menduga ada titik tanggul jebol ada di beberapa lokasi.
Saat ini, lanjut Satrio, para warga terdampak banjir telah mengungsi di Pendopo Kabupaten Ponorogo. Pihak BPBD Ponorogo dan provinsi terus melalukan pemantauan.
“Pendopo Kabupaten Ponorogo dengan jumlah pengungsi kurang lebih 50 jiwa. TRC BPBD Kabupaten Ponorogo dan tim gabungan melakukan evakuasi warga yang terdampak,” ujarnya.
Sementara itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia adalah IS (53 tahun) dan AB (12) warga Desa/Kecamatan Jabung, Ponorogo. Satrio menyebut mereka meninggal akibat tersengat listrik saat banjir.
“Saat menyelamatkan anak 15 tahun terus kemudian dia megang tiang listrik kesetrum. (Kejadiannya) kemarin,” tutur Satrio.
Sedangkan tiga kecamatan di Ponorogo yang terendam banjir adalah Kecamatan Sambit Dukuh Glagahan, Desa Maguwan, dengan tinggi genangan 30 – 100 centimeter.
Kemudian Kecamatan Jetis, Desa Jetis, ketinggian genangan 30 – 50 centimeter.
Serta Kecamatan Ponorogo, Kelurahan Pakunden, ketinggian genangan 30 – 50 sentimeter. (wld/saf/ipg)