PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) pada pekan lalu, menggelar latihan simulasi keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan dalam rangka penerapan International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code.
Dalam simulasi TPS melibatkan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Ditpolair, dan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), serta mitra kerja lainnya.
Wahyu Widodo Direktur Utama TPS, menyampaikan bahwa tujuan dari penerapan ISPS Code adalah untuk menetapkan standar kerangka kerja yang konsisten dalam menilai risiko dan merespons berbagai kondisi. Terutama, saat terjadi ancaman yang mengganggu aktivitas kapal dan fasilitas terminal.
“Melalui penerapan ISPS Code, petugas terkait dapat menentukan tingkat keamanan wilayah dan mengambil langkah-langkah pengamanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan ISPS Code. Penerapan ISPS Code juga sejalan dengan komitmen & budaya TPS tentang pentingnya keamanan kerja yang tergambar dalam tagline Zero Tolerance for Accident,” ujar Wahyu dalam keterangannya yang diterima, Rabu (12/6/2024).
Simulasi dimulai ketika personel keamanan yang sedang patroli di dermaga TPS melihat beberapa orang mencurigakan di kapal MV Dewi Samudera. Salah satu awak kapal terlihat mengangkat tangannya, sementara beberapa orang tanpa seragam mengendap-endap di atas kapal.
Selain itu, ada satu perahu liar yang sandar di kapal tersebut. Tim pengamanan TPS, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Ditpolair, dan KPLP bergerak sigap untuk mengamankan situasi. Insiden ini merupakan bagian dari skenario exercise ISPS Code untuk menanggulangi ancaman sabotase kapal.
Wahyu menjelaskan, kesuksesan dalam menerapkan ISPS Code terletak pada komitmen, kerjasama, dan keselarasan pandang dari semua pihak yang terlibat. Terwujudnya keamanan dalam operasional kapal dan fasilitas pelabuhan akan memberikan dampak positif bagi sektor bisnis dan ekonomi Indonesia secara luas, termasuk dalam hal kepercayaan Pelanggan, Pekerja serta segenap Pemangku Kepentingan.”
Kegiatan ISPS Code exercise di TPS yang digelar Senin (3/6/2024) lalu itu, didukung oleh partisipasi aktif Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kasat Pol Air, KSOP Utama Tanjung Perak, serta seluruh jajaran petugas pengamanan dan mitra kerja yang berada di area dermaga. Vice President (VP) Keamanan TPS bertindak sebagai Port Facility Security Officer (PFSO) dalam latihan ini.
Dengan pengalaman selama 25 tahun mengelola terminal peringkat kedua tersibuk di Indonesia, TPS telah mengimplementasikan ISPS Code sejak tahun 2004 dan terus meningkatkan derajat penerapannya.
Latihan rutin berbasis ISPS Code dengan mensimulasikan berbagai skenario sangat bermanfaat untuk mengevaluasi respon saat kejadian darurat, meningkatkan protokol keamanan, dan memastikan kemampuan merespons setiap insiden keamanan dengan tepat.
“Selain rutin melaksanakan ISPS Code exercise, TPS juga proaktif mengelola risiko melalui penilaian, evaluasi berkala, dan identifikasi potensi kerentanan. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa TPS adalah tempat yang aman bagi pelanggan, pekerja, dan semua pemangku kepentingan,” tandas Wahyu.(bil)