Minggu, 8 September 2024

Tata Kelola Pendidikan di Tengah Sistem Desentralisasi Jadi Tantangan ke Depan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Iwan Syahril Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemedikbudristek dalam Forum on Education and Learning Transformation (FELT) 2024. Foto ; istimewa

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melanjutkan upaya transformasi pendidikan melalui Program Merdeka Belajar.

Untuk menjalankan program tersebut, diperlukan perumusan kebijakan, strategi, dan program yang baik, sekaligus riset bidang pendidikan yang memadai dan berkualitas.

Melalui Pusat standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Kemendikbudristek bekerja sama dengan Article 33 Indonesia menyelenggarakan Forum on Education and Learning Transformation (FELT) 2024.

Forum itu bertujuan mengidentifikasi dan mengumpulkan ragam penelitian pendidikan dari berbagai kalangan, mendorong munculnya riset-riset baru di bidang pendidikan yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengembangan kebijakan, serta memberi ruang bagi peneliti, akademisi, pakar pendidikan untuk mendiskusikan hasil risetnya.

Iwan Syahril Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) menyorot tantangan besar yang perlu dihadapi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan mengatasi kesenjangan pendidikan.

Program Merdeka Belajar merupakan inovasi besar dan telah membawa dampak positif terhadap dunia pendidikan selama lima tahun terakhir.

“Melalui FELT 2024, kami ingin mendorong seluruh peserta untuk terlibat aktif menjadi bagian dari percakapan mengenai the construction body of knowledge dari bidang ilmu masing-masing. Sehingga, dari percakapan tersebut, banyak bidang keilmuan yang mampu menghasilkan ide atau inovasi untuk masalah di Indonesia, khususnya bidang pendidikan,” ujar Iwan Syahril pada pembukaan FELT 2024 di Jakarta Senin (22/7/2024).

Iwan menambahkan, tantangan ke depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah memecahkan masalah tata kelola pendidikan di tengah sistem desentralisasi.

Lebih lanjut, dia menyebut perjalanan Program Merdeka Belajar yang telah mendorong peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dan kreativitas guru dalam mengatasi krisis pembelajaran.

“Praktik baik yang saya temukan, salah satunya di sekolah Papua Barat Daya. Sejak lama sekolah tersebut dikenal sebagai wadah bagi siswa yang nakal. Namun, dengan Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan oleh kepala sekolah, para murid mampu berinovasi untuk menghasilkan air bersih bagi lingkungan sekitar. Pada akhirnya, para murid yang dicap nakal tersebut mewakili provinsinya dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN),” tuturnya.

Iwan berharap, FELT 2024 mampu menghasilkan inovasi untuk mengatasi masalah kesenjangan di Indonesia.

“Semoga paper yang nantinya akan dipresentasikan akan menginspirasi banyak pihak dan menjadi salah satu bentuk inovasi dalam pemecahan kesenjangan pendidikan di Indonesia,” pungkas Iwan.(faz/rid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 8 September 2024
25o
Kurs