Jumat, 22 November 2024

Targetkan Seluruh Wilayah Teraliri PDAM, Pemkot Surabaya Minta Master Meter Dipasang di Tanah yang Bukan Milik Pribadi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menemui Arief Wisnu Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya saat peresmian master meter di Tambak Dalam, Rabu (8/5/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menarget seluruh wilayah teraliri air, minta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) memasang master meter di tanah yang bukan milik pribadi.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, akan menjangkau wilayah yang puluhan tahun tidak teraliri air PDAM.

“InsyaAllah kita carikan solusi tanpa melanggar hukum. Karena saya sudah menyampaikan kepada Dirut PDAM bahwa seluruh wilayah di Surabaya harus teraliri air, rumah-rumah yang di Surabaya yang puluhan tahun belum teraliri maka harus teraliri air,” kata Eri ditemui awak media saat meresmikan master meter di salah satu titik, Tambak Dalam, Surabaya, Rabu (8/5/2024).

Salah satunya yang dilakukan hari ini, 265 kepala keluarga (KK) di Jalan Tambak Dalam Baru Gang Sembilan teraliri air dengan master meter setelah 20 tahun tidak.

“Sisanya (dari total seharusnya 500 KK) akan diselesaikan sampai dengan bulan Juni 2024. Nanti bulan Juni, saya ke sini lagi, InsyaAllah semoga sudah terpasang semuanya sehingga warga Surabaya bisa merasakan air PDAM,” katanya lagi.

Penyebabnya, hunian berdiri di tanah yang bukan milik pribadi, sehingga terkendala administrasi untuk memasang baru PDAM.

“Memang ada tanah yang bukan tanah pribadi, salah satunya di Tambak Dalam ini, sudah 20 tahun lebih tidak teraliri air PDAM. Diskusilah saya dengan Dirut PDAM, bisa tidak menggunakan master meter PDAM? Ternyata Mas Wisnu (Dirut PDAM) bergerak menggunakan master meter PDAM. Jadi warga yang selama ini belum bisa merasakan air PDAM, Alhamdulillah mulai detik ini bisa merasakan air PDAM,” tandasnya.

Arief Wisnu Cahyono Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya saat diwawancarai awak media terkait pemasangan master meter di tanah bukan milik pribadi, Rabu (8/5/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sementara Arief Wisnu Cahyono Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Kota Surabaya mengatakan, master meter ini sistem PDAM melayani pelanggan, yang secara administrasi tidak dapat dilayani pasang baru.

“Dengan master meter ini, PDAM memastikan distribusi air yang merata dan efektif di seluruh Kota Surabaya. Selain itu, PDAM juga berkomitmen untuk memastikan kelangsungan layanan yang optimal bagi seluruh pelanggan,” kata Arief.

Hingga kini, lanjutnya, sudah terpasang master meter di 220 titik dengan penerima manfaat 10.266 KK.

“Kalau di Tambak Dalam mencapai 500 KK, jadi selama ini mereka membeli air sebesar Rp30.000 per kubik. Dengan adanya master meter ini hanya (membayar) Rp5.000 per kubik,” ujarnya

Usai dipasang, PDAM akan memantau Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk memastikan penggunaan air tidak dijual lagi.

“Fungsi KSM ini untuk memastikan para warga memakai air dengan cara yang benar, tidak dijual lagi. Air dari meter induk dialirkan khusus di wilayah KSM tersebut. Itu termonitor satu-persatu penerima manfaatnya,” tegasnya.

Tahun ini, rencananya masih ada lima lokasi lagi yang akan dipasang master meter PDAM.

“Kita jemput bola, tapi tidak bisa mendeteksi satu-persatu. Maka kita selalu berkoordinasi dengan lurah dan camat, mencari lokasi yang tidak memungkinkan untuk di pasang PDAM secara reguler,” terangnya. (lta/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs