Kota Surabaya jadi tuan rumah pameran Bonsai dan Suiseki internasional terbesar di dunia, Jumat (5/7/2024) hingga Rabu (10/7/2024) di Ciputra World Mall Surabaya.
Andre Sutanto Ketua Panitia Pelaksana menyebut, Surabaya mewakili Indonesia berhasil mengalahkan 10 negara lain untuk berhasil jadi tuan rumah.
“Kami bidding untuk mengadkan world bonsai convention dibawahi oleh organisasi bonsai dunia. Di mana kami harus bidding di seluruh dunia digelar empat tahun sekali,” beber Andre, Sabtu (6/7/2024).
Acara yang direncanakan sejak dua tahun lalu itu, lanjutnya, diikuti 450 peserta pameran bonsai memperebutkan Piala Presiden RI.
”Kriterianya pohon yang siap, yaitu matang, bisa masuk kategori penjurian. Yang menang jenis Waru, Santigi, dan Cemara Udang,” imbuhnya.
Ada empat kelas yang dipertandingkan dalam kompetisi ini, mulai dari pratama, madya, utama, dan bintang.
“Pratama itu pohon yang awal jadi, Madya ada matang, masih boleh pakai alat bantu, Utama gak boleh ada alat bantu, Bintang bekas kawat juga gak boleh ada biasanya usia di atas 30 tahun,” paparnya.
Sementara untuk pameran Suiseki, diikuti 444 peserta, memecah rekor terbanyak di Indonesia.
“Penilaiannya gak boleh ada bantuan manusia, (harus alami) kategorinya (batu dari) sungai dan gunung,” imbuhnya.
Jan Winarko salah satu kurator Suiseki menyebut, batu alam yang dilombakan boleh dinamai apapun sesuai interpretasi pemiliknya.
Namun, baginya, batu yang bisa punya banyak interpretasi lebih menarik.
“Ini ada patung kecil dari Sumatera Barat, menyerupai penari dari Jepang, Tari Noh, usia batunya jutaan tahun,” katanya menunjukkan salah satu batu.
Diketahui, selain pameran yang diambil pemenangnya, ada demo dan talk show maestro bonsai yang digelar. (lta/iss)