Kota Surabaya memaparkan program-program ramah anak mulai pelayanan publik hingga alokasi anggaran di Child Friendly Cities Initiative (CFCI) atau forum inisiatif kota ramah anak di China.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, Surabaya menjadi salah satu kota yang ingin membangun kota ramah anak.
“Ada sekitar 150 hingga 200 peserta termasuk gubernur, wali kota, pengambil kebijakan dari Asia Timur, Pasifik, dan Eropa, serta staf UNICEF akan mengambil bagian dalam forum itu,” katanya, Selasa (24/9/2024).
Surabaya mengirim siswa Moreno Zaky Rahmadhany Pengurus Forum Anak Surabaya dan Monita Rizkia Taufani Ketua Forum Anak Surabaya.
Keduanya didampingi Ida Widayati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) dan Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Ida mengatakan, Kota Surabaya akan membahas topik pelayanan publik untuk anak, penganggaran anak, serta strategi dalam membangun kota yang lebih inklusif dan aman bagi anak-anak.
“Partisipasi ini menunjukkan komitmen Surabaya dalam mewujudkan kota ramah anak dengan mengintegrasikan kepentingan anak dalam setiap kebijakan dan program pembangunan,” ungkap Ida.
Termasuk keberhasilan Kota Pahlawan dalam mengimplementasikan program-program ramah anak.
“Forum Anak Surabaya akan membahas pentingnya partisipasi anak-anak dalam proses perumusan kebijakan. Mereka akan berbagi cerita tentang bagaimana anak-anak di Surabaya secara aktif terlibat dalam forum dan berkegiatan yang memberikan kesejahteraan bagi anak,” paparnya.
Juga alokasi anggaran kebutuhan anak mulai pendidikan, kesehatan, atau penyediaan fasilitas umum.
“Kami akan berbagi pengalaman tentang penyediaan ruang publik yang ramah anak, akses pendidikan yang merata, serta layanan kesehatan yang mudah dijangkau oleh anak-anak. Selain itu, kami juga akan menekankan pentingnya alokasi anggaran khusus untuk program-program terkait anak,” ujar Ida.
Sementara, Dinas Pendidikan (Dispendik) akan mengangkat isu pendidikan yang ramah anak.
Sementara Arie Rukmantara Perwakilan UNICEF untuk Pulau Jawa menyebut forum ini merupakan ruang penting untuk mengeksplorasi tata kelola yang ramah anak.
“UNICEF telah lama berada di garis depan dalam mengadvokasi hak-hak anak, sebagaimana diamanatkan oleh Konvensi Hak Anak (KHA). Tata kelola ramah anak memastikan bahwa kebijakan, anggaran, dan layanan dirancang dengan memperhatikan kebutuhan anak-anak,” jelas Arie.
Diketahui, forum internasional “Growing Up in Child Friendly Cities” itu digelar di Jinan, China 23-26 September 2024. (lta/saf/ham)