Gelombang kekerasan mengguncang Ibu Kota Belanda, Amsterdam, pada Kamis (7/11/2024) malam usai pertandingan antara Ajax Amsterdam menjamu Maccabi Tel Aviv asal Israel.
Pendukung Maccabi Tel Aviv terlibat bentrok dengan warga di Amsterdam karena diduga merusuh sambil mencabuti bendera Palestina dan melontarkan sorakan provokatif.
Melansir Antara, Sabtu (9/11/2024), fans Maccabi mengganggu warga setempat, merusak properti pribadi, dan membakar bendera Palestina dalam aksi yang mengundang kecaman luas itu.
Sejumlah video yang beredar di media sosial juga memperlihatkan suporter klub Israel tersebut menyerang seorang supir taksi dan menantang petugas kepolisian.
Max Blumenthal editor dari The Grayzone News pada Jumat (8/11/2024) mengatakan, video-video tersebut memperlihatkan suporter sepak bola Israel merusak properti di Amsterdam, menyerang polisi dan warga setempat, serta merobek bendera Palestina.
Senada, Lelya Hamed jurnalis sepak bola menyebut bahwa suporter Maccabi Tel Aviv “mencuri bendera Palestina dari rumah-rumah, bahkan membakar bendera Palestina” di jalanan Amsterdam.
Meski demikian, Otoritas Israel justru menyebut insiden tersebut sebagai kekerasan terhadap warga negara Israel. Melalui media sosial X, Benjamin Netanyahu PM Israel mengutuk insiden kekerasan yang dialami warga Israel di Amsterdam.
Netanyahu kemudian mengumumkan pengiriman pesawat bantuan untuk mengevakuasi warga Israel dari Amsterdam dan menegaskan bahwa gambar-gambar ngeri yang memperlihatkan warga Israel diserang di Amsterdam tak akan diabaikan begitu saja.
Ia juga mendesak Pemerintah Belanda bertindak cepat dan meminta otoritas setempat bergerak cepat melawan para perusuh dan melindungi warga Israel.
Sementara itu, Gideon Sa’ar ketua urusan luar negeri Israel dipastikan akan segera melakukan kunjungan ke Belanda pada Jumat.
Dalam kunjungan itu, Sa’ar akan bertemu Caspar Veldkamp Menlu Belanda dan pejabat setempat serta warga Israel di Amsterdam dan komunitas Yahudi Belanda.
Dia memastikan ada 10 warganya yang terluka. Kemudian, Sa’ar juga meminta warga Israel yang masih ada di Amsterdam untuk tetap tinggal di hotel masing-masing.
Het Parool koran Amsterdam melaporkan pada Kamis bahwa dua orang telah ditangkap menyusul kericuhan di Lapangan Dam, meski identitas kedua orang tersebut tak disebutkan.
Menyusul kerusuhan tersebut, sejumlah kawasan di Amsterdam ditetapkan sebagai “zona berisiko”, sehingga memberi wewenang kepada polisi untuk melakukan razia.
Selain itu, dilaporkan bahwa Femke Halsema Wali Kota Amsterdam telah mengakui, meski tak ada dasar hukum untuk melarang suporter Maccabi hadir di Amsterdam, agresi Israel di Palestina memicu ketegangan.
Halsema juga telah melarang unjuk rasa pro-Palestina di dekat Johan Cruijff Arena untuk mencegah potensi kerusuhan lanjutan serta mendesak suporter klub Ajax untuk menghindari provokasi.
Kepolisian Amsterdam pada Rabu (6/11/2024) menyatakan telah menerjunkan personel tambahan untuk mengurangi ketegangan di sejumlah kawasan dan telah bertindak atas sejumlah insiden, termasuk meredakan ketegangan antara supir taksi dengan pengunjung kota. (ant/nis/bil/faz)