Ucok Sibarani masih was-was akibat peluru nyasar yang mengenai paha kiri istrinya, Wenny Dhuy Nyaga, saat tidur di kamarnya. Ia sampai tidak masuk kerja, yang berujung pada pemotongan gaji.
Ucok, yang bekerja sebagai sopir outsourcing, sudah tidak masuk kerja selama dua hari. Warga Gubeng Klingsingan Gang II Surabaya ini masih trauma dan ingin memastikan keamanan istrinya agar tidak terjadi kejadian serupa.
“Sedih saya, karena masalah ini saya tidak masuk kerja. Dipotong gaji saya, dua hari,” cerita Ucok kepada suarasurabaya.net, Minggu (22/9/2024).
“Ini keluhan saya, karena saya selalu taat dan masuk kerja walau sakitpun kita tahan-tahan supaya tidak kepotong. Maklum kita kan pegawai outsourcing. Tapi trauma masih,” imbuhnya.
Sementara itu, korban telah menjalani pemeriksaan visum pada paha kiri yang terkena proyektil peluru dari plafon kamarnya. Ucok menyebutkan, kondisi luka istrinya sudah membaik dibandingkan sebelumnya yang mengalami memar.
“Sudah divisum, puji Tuhan lukanya sudah berangsur membaik,” katanya.
BACA JUGA: Wanita di Gubeng Tertembak Peluru Nyasar Saat Tidur di Kamar Rumahnya
Karena masih merasa was-was, Ucok dan istrinya memutuskan untuk membuat laporan resmi ke polisi pada Sabtu (21/9/2024). Pada hari yang sama, Tim Inafis Polrestabes Surabaya langsung menggelar olah TKP.
“Saya sudah melaporkan secara resmi di Polsek Gubeng. Semoga pelakunya dan motifnya segera ditemukan. Kami masih was-was akibat kejadian ini, jadi kami putuskan untuk melapor,” ujarnya.
Proses olah TKP yang berlangsung kemarin dilakukan secara menyeluruh, terutama di bagian atap kamar korban, yang terdapat lubang akibat proyektil peluru yang menembus atap asbes hingga plafon.
“Kami dalami dulu. Tim juga sudah melakukan sejumlah pemeriksaan,” kata AKP Sutrisno, Kanitreskrim Polsek Gubeng, saat olah TKP.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Wenny Dhuy Nyaga (50), warga Gubeng Klingsingan Gang II, terkejut ketika proyektil peluru nyasar masuk ke dalam kamarnya pada Kamis (19/9/2024) sekitar pukul 22.23 WIB.
Korban langsung terbangun dan berteriak setelah peluru tersebut mengenai tubuhnya, menyebabkan luka memar.
Ucok mengungkapkan, saat kejadian ia sedang menonton televisi di ruang tamu. Tiba-tiba terdengar suara keras seperti petasan dari arah kamar, bersamaan dengan teriakan istrinya.
“Kejadian malam itu menimpa istri saya yang terkena peluru tidak dikenal. Saat itu, istri saya beristirahat bersama anak kami, lalu terdengar bunyi keras seperti petasan,” kata Ucok kepada suarasurabaya.net, Jumat (20/9/2024).
Tembakan tersebut menembus atap asbes hingga membuat lubang di plafon rumah sebelum mengenai paha kiri korban. Luka yang dialami tidak serius, tetapi kejadian tersebut membuat Wenny ketakutan hingga hari Jumat. Ucok juga merasa was-was setelah insiden itu.
Ucok telah melaporkan kejadian ini ke pihak RT/RW setempat, yang kemudian diteruskan ke Polsek Gubeng.
“Kemarin sudah saya laporkan, dan hari ini saya sudah bertemu dengan pihak RT/RW. Kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan di rumah,” tuturnya. (wld/saf/ham)