Minggu, 8 September 2024

Stok Darah di Momen Libur dan Euro Menurun, Pelindo Gelar Donor Darah di RS Terapung

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Suasana donor darah di RS terapung di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (11/7/2024). Foto: Humas Pelindo

Dokter (dr.) Martono Adi Trijogo Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya menyatakan stok darah di Kota Pahlawan mengalami penurun di momen masa libur sekolah dan adanya gelaran kompetisi Euro 2024.

Supaya menjaga stok darah tetap terpenuhi, PMI Kota Surabaya bersama PT Pelindo Marine, dan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) menggelar donor darah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (11/7/2024).

Martono menyebut, Kota Surabaya membutuhkan 400 kantong darah dalam sehari. Sehingga menurutnya, aksi kolaborasi kegiatan donor darah ini penting dilakukan.

“Trennya pada masa liburan sekolah dan universitas ini menurun stoknya. Terlebih ada gelaran Euro Cup yang membuat banyak orang begadang sehingga kurang tidur dan tidak fit untuk donor,” katanya.

Kepala PMI Kota Surabaya itu melanjutkan, akksi donor darah Pelindo Marine sangat membantu pasokan. “Dalam sehari pendonor dari berbagai instansi, perusahaan, dan lembaga pendidikan bisa langsung donor bersama. Jadi efektif dan efisien,” imbuhnya.

Senentara itu, Warsilan Direktur Utama PT Pelindo Marine Service, mengatakan, Pelindo Marine berupaya mengemas aksi sosial Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan lebih kreatif dan kolaboratif.

“Upaya kreatifnya dengan menghelat aksi donor darah di atas fasilitas kapal rumah sakit terapung. Ini menjadi pengalaman unik yang menggaet banyak calon pendonor darah baru. Terutama dari generasi muda, yang kebanyakan usia kuliah dan pekerja mula,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, dr. Agus Harianti Direktur RSTKA mengapresiasi aksi kolaborasi sosial yang dikoordinir oleh Program TJSL Pelindo Marine tersebut.

Agenda donor darah ini, lanjut Agus, juga untuk mengenalkan ke masyarakat tentang inisiatif RSTKA yang berlayar untuk misi kemanusiaan Percepatan Eliminasi TBC 2030 ke pulau-pulau terpencil.

“Seperti Sapeken, Kangean, Masalembu (Madura) dan hingga kegugusan Nusa Tenggara Barat,” tuturnya. (wld/bil/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 8 September 2024
26o
Kurs