Kamis, 17 Oktober 2024

Smelting Bantu Penderita TBC Bangkit, Dari Penanganan hingga Pemberdayaan Ekonomi

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Indra SW Junor Manager General Affairs PT. Smelting saat mengisi program Wawasan di Radio Suara Surabaya, pada (9/10/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Tuberkulosis (TBC) menjadi salah satu penyakit yang perlu perhatian lebih, karena jika tidak ada upaya penanganan serius, bisa berujung pada kematian.

PT. Smelting sebuah pabrik peleburan dan pemurnian tembaga, turut menaruh perhatian dan gerakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Indra SW Junor Manager General Affairs PT. Smelting mengatakan, upaya yang dilakukan oleh Smelting yakni dengan mengandeng Human Initiative, sebuah lembaga kemanusiaan, dan berkolaborasi dengan puksesmas hingga Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Kita sudah bekerja sama, yang awalnya 4 Puskesmas, sekarang di tahun kelima sudah ada 10 Puskesmas,” katanya dalam Program Wawasan Radio Suara Surabaya, pada Rabu (9/10/2024).

Penyakit TBC, kata dia, merupakan penyakit berbahaya, sehingga harus ada langkah bersama untuk menanganinya. Apalagi, TBC juga bukan hanya menyerang paru-paru, tetapi juga ada berapara jenis lainnya seperti TBC kelenjar getah bening hingga TBC tulang.

“Yang kita tahu selama ini hanyalah di paru-paru. Jadi harus ada upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas,” ucapnya.

Upaya yang dilakukan oleh Smeltimg, yakni dengan menggencarkan sosialiasi pentingnya memahami bahaya TBC, menjaga kebersihan lingkungan dan mendorong memgikuti pengobatan untuk segera sembuh dari penyakit tersebut, yakni harus mengikuti semua tahap, seperti meminum obat rutin selama sekitar 6 bulanan.

“Kalau masalah pengobatan itu ranahya dari pemerintahan, informasinya sekarang pengobatan itu 6 bulan sudah sudah bisa diatasi, tapi memang perlu komitmen dari si pasien gitu, jangan lepas,” ucapnya.

Bukan hanya berhenti pada upaya penyadaran akan pentingnya pengobatan, Smelting juga menggencarkan penambahan makanan bergizi untuk memastikan asupan penderita TBC terpenuhi dengan baik.

“Smelting di pemberian penambahan makanan ini, harus cari tahu terlebhi dahulu soal informasi berapa banyak dan lain-lainnya ke Dinas kesehatan. Program ini, juga kita sampaikan ke Dinas Kesehatan,” tuturnya.

Pihaknya juga melakukan monitoring untuk memastikan pendetita TBC mengikuti arahan dalam percepatan penurunan angka TBC.

Selain fokus pada upaya pencegahan dan penanganan, Smelting juga bergerak pada pemberdayaan ekonomi penderita TBC stelah sembuh, hingga beasiswa pendidikan.

“Ada juga program beasiswa. Dalam kategori ekonomi, mempersiapkan softskill dan hardski. Kita juga pantau, seperti ada yang dibantu usaha ayam ternak, ayam petelur, seperti itu untuk menggantikan penghasilannya dia, karena punya usia produktif tapi tidak boleh bekerja

Ia berharap, upaya kolaboasi yang keberlanjutan dalam menangani TBC itu, bisa mengurangi angka TBC di daerah-daerah, seperti Gresik dan sekitarnya, Jatim hingga Indonesia.

“Harapannya, juga semakin banyak orang yang sadar dan paham. Saya juga mengajak teman-teman untuk, yuk kita sama-sama mendampingi TBC ini, karena di sekeliling kita mungkin ada yang benar-benar perlu penanganan TBC,” pungkasnya.(ris/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Kamis, 17 Oktober 2024
37o
Kurs