Sabtu, 18 Januari 2025

Siswa SMAN 5 Surabaya Raih Medali Emas di Ajang Inovasi Internasional dengan Perban Hidrogel

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kiri-kanan: Sukirin Wikanto Kepala SMAN 5 Surabaya, Prada Fasya ketua tim penelitian perban hidrogel untuk luka sayat yang meraih medali emas pameran inovasi internasional, dan Tatik guru pembimbing. Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Siswa SMAN 5 Surabaya meraih medali emas di ajang pameran inovasi internasional setelah menciptakan perban hidrogel untuk menyembuhkan luka sayat manusia dalam waktu maksimal seminggu.

Produk penelitian bidang kesehatan yang dinamai “Binana Patch” ini adalah karya tiga pelajar kelas 12 bernama Prada Fasya, Zahra Niota, dan Fernanda Aqilla.

“Kami membuat hidrogel dengan bahan dasar binahong dan pisang kepok. Kami mengolah dua bahan tersebut menjadi hidrogel sebagai obat untuk luka sayat,” kata Prada Fasya, ketua tim penelitian, Rabu (4/9/2024).

Menurutnya, dari sekian banyak jenis luka, luka sayat adalah yang paling sering dialami dan sering diabaikan.

“Penelitian kami sebelumnya fokus pada luka bakar, dan lain-lain. Ada satu jenis luka yang belum banyak orang sadari, yaitu luka sayat, yang sering diabaikan. Kami ingin membuat obat yang dapat membantu tanpa membuat pengguna merasa risih,” tuturnya.

Salah satu alasan mengapa orang mengabaikan luka sayat adalah ketakutan terhadap rasa perih saat diobati dengan salep.

Sementara itu, perban atau plester luka yang terbuat dari bahan dasar kapas berkontribusi pada sampah lingkungan.

“Kami ingin menemukan cara aplikasi yang nyaman, tidak menyebabkan rasa sakit pada luka sayat, dan tidak berdampak negatif pada lingkungan. Kami menemukan hidrogel sebagai solusi, jadi kami membuat hidrogel dengan bahan dasar yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar,” tuturnya.

Bahan dasar binahong dipilih karena sudah terbukti ampuh dalam penyembuhan luka, meskipun cara pengaplikasiannya belum banyak diketahui.

“Kami menambahkan ekstrak dari pisang kepok. Berdasarkan jurnal yang kami baca, pisang kepok mengandung saponin, flavonoid, dan koloid yang saling melengkapi dengan binahong, sehingga dapat menghasilkan ekstrak yang optimal untuk penyembuhan luka,” paparnya.

Hasil uji coba pada mencit menunjukkan bahwa luka sayat bisa tertutup dalam waktu enam hari, dengan 75 hingga 100 persen jaringan kolagen juga tertutup.

“Biasanya, luka sayat jika dibiarkan sembuh sendiri memerlukan waktu sekitar 21 hari,” imbuhnya.

Produk yang sudah memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ini rencananya akan diurus perizinannya agar bisa diuji coba pada manusia.

“Untuk membuat hidrogel ini, kami memerlukan waktu dua minggu. Minggu pertama kami mengekstrak daun binahong, dan pisang langsung dipetik dari pohonnya. Kami lubangi batangnya dan diamkan semalam sampai ekstrak dari pisangnya keluar, lalu kami campur dengan ekstrak binahong yang sudah diekstraksi dengan etanol. Kemudian, kami menambahkan kitosan, yang membuat hidrogel kami ramah lingkungan. Hidrogel ini kemudian didiamkan di oven, didinginkan pada suhu -20 derajat, dan dipanaskan lagi pada suhu 20-40 derajat sampai menemukan ketebalan yang tepat,” jelasnya.

Dari penelitiannya, mereka memperoleh medali emas, grand prize, dan beasiswa kuliah di bidang farmasi, kesehatan, obat-obatan, dan terapi.

Sementara itu, Sukirin Wikanto, Kepala Sekolah SMAN 5 Surabaya, berkomitmen sesuai motto sekolah, yaitu “one student, one talent,” baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Sekolah akan memetakan minat siswa sejak kelas 10.

“Di ajang Innopa kemarin, kami bersaing dengan 25 negara, dan hasilnya luar biasa. Awalnya kami tegang karena nama SMAN 5 tidak muncul-muncul, tapi menjelang detik-detik terakhir, SMAN 5 muncul dan mendominasi. Kami selalu mendukung para siswa,” kata Sukirin.

Setelah ini, pada 5-13 September, 15 siswa akan berangkat ke Thailand untuk mengikuti ajang World Scholars Cup (WSC).

“Sambil menyelam minum air, sasarannya Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dari kementerian pada 10 September, dan Oktober ada sister school di Korea,” pungkasnya.

Diketahui, selain tim Prada Fasya, total ada 15 tim penelitian dari Indonesia yang meraih penghargaan di Indonesia Invention And Innovation Promotion (Innopa). (lta/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 18 Januari 2025
27o
Kurs