Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah memasang sejumlah ornamen perayaan Imlek, termasuk yang terbesar berbentuk ular naga di Balai Kota.
Dedik Irianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya menyebut, pemasangan itu dituntaskan kemarin, Rabu (31/1/2024).
“Sebetulnya dipasang siang, tapi karena hujan sampai malam, akhirnya diselesaikan malam juga. Pagi tadi sudah bisa dinikmati, karena sudah masuk Februari dan Imlek sudah dekat,” katanya Kamis (1/2/2024).
Ornamen perayaan Imlek di Balai Kota, lanjutnya, memang dibuat lebih meriah dengan ornamen naga berukuran raksasa 20×6 meter.
“Bisa menyala, di dalamnya ada lampunya. Malam hari ada permainan lampu, siang terang keseluruhan nampak. Siang dan malam kita buat indah,” terangnya lagi.
Sisanya, menyerupai gapura klenteng di Alun-Alun Surabaya dan Kya-Kya, serta lampion di Bambu Runcing.
“Ornamen sudah terpasang semuanya, di Balai Pemuda seperti gapura klenteng dan Kya-Kya. Ada lampion juga dipasang di pohon-pohon,” terangnya.
Setelah Imlek, lanjut Dedik, DLH juga akan menyiapkan ornamen untuk perayaan Waisak.
“Konsep ini sejak Desember. Habis ornamen Natal, ada Imlek. Kemudian berlanjut Maret ada Waisak akan ada Ogoh-ogoh dan komunitas Bali di Surabaya yang siap bantu,” tuturnya.
Ia menyebut, pemasangan ini sebagai bentuk toleransi di Surabaya pada semua agama dan suku yang ada.
“Konsepnya Pak Wali ingin menunjukkan bahwa Balai Kota itu milik semua warga Surabaya dari etnis dan agama apa pun. Setiap ada perayaan agama dan budaya, kita buat ornamen disitu,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, ornamen ular naga berukuran 20 x 6 meter itu memakan anggaran sekitar Rp20 juta. (ita/bil/ham)