Jumat, 22 November 2024

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibuat Kecil untuk Kurangi Risiko Perang Besar

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Masyarakat Iran yang anti-Israel sedang berunjuk rasa di Tehran, Jumat (19/4/2024). Foto: Reuters Masyarakat Iran yang anti-Israel sedang berunjuk rasa di Tehran, Jumat (19/4/2024). Foto: Reuters

Serangan terhadap Iran yang dilakukan setelah berhari-hari bimbang, diklaim Israel merupakan serangan kecil. Serangan juga disesuaikan untuk mengurangi risiko perang besar di kawasan.

Melansir laporan Reuters, Sabtu (20/4/2024), Benjamin Netanyahu kabinet perang sekaligus Perdana Menteri Israel, pada awalnya telah menyetujui rencana serangan pada, Senin (15/4/2024) malam, di dalam wilayah Iran.

Hal tersebut sebagai respons atas serangan Iran pada hari Sabtu (13/4/2024) lalu, tetapi Israel menahan diri dan menundanya pada menit-menit terakhir.

Tiga anggota kabinet perang Israel yang memiliki hak suara telah mengesampingkan rencana serangan terhadap situs-situs strategis, termasuk fasilitas nuklir Iran.

“Jika fasilitas nuklir sampai jadi sasaran, kehancurannya pasti akan memicu konflik regional yang lebih luas,” tulis laporan tersebut.

Israel juga akan menghadapi perpecahan kabinet dan mendapat peringatan keras dari para mitra, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Teluk untuk tidak melakukan eskalasi.

“Israel juga perlu menyadari perlunya menjaga opini internasional agar tetap berpihak pada mereka,” tambahnya.

Karenanya, rencana untuk menyerang balik kepada Iran ditunda dua kali. Dua rapat kabinet perang juga ditunda dua kali, kata para pejabat pemerintah.

Sementara kantor Netanyahu tidak menanggapi permintaan komentar mengenai berita ini.

Sebelum serangan tersebut, Juru Bicara Direktorat Diplomasi Publik Nasional pemerintah mengutip pernyataan Netanyahu, mengatakan bahwa Israel akan mempertahankan diri dengan cara apa pun yang dianggap tepat. (azw/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs