Jumat, 22 November 2024

Selesai 80 Persen, Pengerjaan Drainase dan Jalan di Surabaya Ditarget Berfungsi Saat Musim Hujan

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Windo Gusman Prasetyo Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya (kiri), Syamsul Hariyadi Kepala Kepala DSDABM, dan Adi Gunita Kabid Jalan dan Jembatan DSDABM dalam program Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (20/9/2024). Foto: Bram suarasurabaya.net

Proses pengerjaan proyek drainase dan jalan di Kota Surabaya sudah berjalan 80 persen. Selebihnya berupa proyek besar seperti box culvert Jalan Mayjend Sungkono, saluran Diversi Gunungsari, box culvert Wiyung, perbaikan Jalan Dupak, serta proyek nasional di Jagir Wonokromo.

Semua proyek besar itu direncanakan selesai bulan depan, Oktober 2024. Targetnya, saat musim hujan tiba, box culvert dan jalan tersebut sudah bisa difungsikan. Seperti pengerjaan box culvert Mayjend Sungkono, yang tujuannya untuk menanggulangi banjir di kawasan tersebut sampai Jalan HR Muhammad.

“Progresnya, box culvert sudah terpasang. Tinggal di sisi (jalan) Bintang Diponggo,” Windo Gusman Prasetyo Kepala Bidang (Kabid) Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya dalam program Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (20/9/2024).

Saat ini, proyek tersebut sedang proses menghubungkan saluran terbangun dan saluran tepi yang sudah ada.

Sementara pengerjaan di depan Jalan Wonokitri II sampai depan SPBU Pertamina Jalan Mayjend Sungkono, sedang berlangsung levelling manhole untuk pemeliharaan. Panjang totalnya sekitar 700 m.

Untuk di Pakis Tirtosari, pengerjaan masih dalam layer pertama dari tiga layer proses pelaksanaan. Proyek itu nantinya akan memanjang sampai Jalan Bintang Diponggo atau depan Darmo Park I.

“Secara teknis, tidak ada kendala (di Mayjend Sungkono),” katanya. Namun, Windo menambahkan, ada kendala non-teknis seperti utilitas, yang ada di setiap proyek saluran.

Selain drainase, juga ada proyek perbaikan jalan yang sedang berlangsung di Kota Surabaya. Seperti di Jalan Dupak, A. Yani, dan Wiyung.

Pengerjaan Jalan Dupak, yang direncanakan selesai bulan ini, September, ternyata harus mundur satu bulan atau Oktober 2024. “Iya, mohon maaf. Molor satu bulan,” kata Adi Gunita Kabid Jalan dan Jembatan DSDABM Kota Surabaya di program yang sama.

Menurut Adi, ada beberapa penyesuaian yang terjadi saat ada acara kenegaraan di Surabaya. Dan dengan hitung-hitungan yang dilakukan, target Oktober selesai adalah yang paling mungkin.

Pengerjaan jalan lainnya ada di Bubutan-Kebonrojo-Palawan yang direncanakan selesai akhir September. Sedangkan proyek overlay aspal di A. Yani sudah selesai 100 persen dilaksanakan.

Dalam diskusi yang berlangsung 90 menit tersebut, ada beberapa pendengar yang ikut bergabung. Beberapa di antaranya menanyakan tentang waktu pelaksanaan proyek saluran dan jalan tersebut berjalan bersamaan.

“Tidak ada maksud barengan. Karena kendalanya ada di proses saat lelang (proyek),” kata Syamsul Hariadi Kepala DSDABM Kota Surabaya.

Menurutnya, saat proses lelang proyek tertentu, sering kali terjadi penyedia jasa tidak memenuhi syarat. Sehingga pelelangan dilakukan lagi sampai dua atau tiga kali yang membuat pengerjaannya juga ikut mundur dan berbarengan dengan jadwal pengerjaan proyek lain.

Sekadar diketahui, proyek-proyek pengerjaan drainase dan jalan di Kota Surabaya untuk 2024 sudah berjalan sejak awal tahun. Proses lelang berlangsung pada Januari, dan secara administrasi perngejaan berjalan pada Februari.

Hingga September, 80 persen dari semua proyek yang direncanakan sudah selesai dikerjakan. (ham/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs