Banyak rumah runtuh dan layanan kereta api Shinkansen dihentikan sementara di beberapa daerah di Jepang setelah gempa bumi besar melanda negara itu serta memicu peringatan tsunami besar.
Berdasarkan laporan Kyodo News yang berbasis di Tokyo, East Japan Railway Co. menghentikan operasi semua jalur Shinkansen Tohoku, Joetsu, dan Hokuriku karena gempa tersebut.
Sementara Fumio Kishida Perdana Menteri Jepang mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gempa bumi yang lebih dahsyat. Pihaknya meminta warga yang tinggal di dekat wilayah pesisir untuk mengungsi dan pindah ke tempat yang lebih aman.
Sejauh ini, ribuan orang dilaporkan telah dievakuasi dari Noto di Prefektur Ishikawa dan kota-kota lain.
Yoshimassa Hayashi Kepala Sekretaris Kabinet mengatakan bahwa gempa tersebut telah menyebabkan kerusakan bangunan dan jalan.
“Kami menerima laporan adanya bangunan runtuh dengan enam orang tertimbun reruntuhan,” kata Hayashi dilansir Antara pada Selasa (2/1/2024).
Beberapa foto yang diunggah di media sosial juga menunjukkan kerusakan besar akibat gempa pada jalan-jalan dan bangunan di prefektur Ishikawa. Akibat rusaknya sistem listrik, sekitar 32.500 rumah di Prefektur Ishikawa kehilangan aliran listrik.
Tiga gempa kuat berturut-turut dengan magnitudo 5,7, 6,1, dan 7,6 mengguncang Jepang pada Senin (1/1/2024), yang kemudian menimbulkan peringatan tsunami.
“Terjadi gempa pada sekitar pukul 16:18 (waktu setempat). Pusat gempa berada di wilayah Noto di Prefektur Ishikawa, dan intensitas seismik maksimum 5+ teramati. Jangan mendekati daerah berbahaya yang guncangannya kuat,” kata Badan Meteorologi Jepang (JMA) di X.
“Saat ini, peringatan tsunami besar telah diumumkan di Noto, Prefektur Ishikawa,” imbuhnya.
Menurut lembaga penyiaran Jepang, NHK World, peringatan tsunami juga dikeluarkan di Prefektur Niigata, Toyama, Yamagata, Fukui, dan Hyogo di sepanjang pantai Laut Jepang. Mereka melaporkan semua penduduk di dekat garis pantai telah diminta untuk segera pergi.
“Gelombang tsunami mungkin lebih tinggi dari perkiraan dan diperkirakan akan melanda berulang kali. Teruslah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi jika memungkinkan dan jangan meninggalkan tempat daerah aman sampai peringatan dicabut,” kata kantor Kabinet urusan bencana di X. (ant/feb/saf/ham)