Banjir masih menggenang di sejumlah titik Terminal Purabaya atau Bungurasih, pada Rabu (21/2/2024) siang. Titik yang menjadi sorotan adalah jalan akses dari pintu masuk terminal menuju ke dalam.
Pantauan suarasurabaya.net ketinggian air di akses pintu masuk bus itu mencapai sekitar 10-15 centimer. Kemudian di area shuttle tempat penumpang turun juga tergenang air sekitar 5-8 centimeter.
Para calon penumpang nampak lalu-lalang di area shuttle penurunan sambil menenteng sepatunya saat melintasi area itu. Namun genangan banjir sudah tidak memasuki area pedagang seperti sebelumnya.
Suci Ayatullah seorang penumpang tujuan Probolinggo menyebut genangan banjir di Terminal Purabaya cukup menganggu mobilitiasnya saat memasuki area shuttle bus.
Ia mengaku heran dengan intensitas genangan air yang bertahan cukup lama di beberapa titik area terminal. Bahkan tinggi genangan air yang mencapai sekitar 10-15 centimer itu hampir membuatnya terjatuh.
“Iya agak terganggu, risih aja karena itu (genangan) air sudah lama. Mbatin aja kok ini enggak disedot gitu. Sempat terpleset tapi gak sampai jatuh karena kondisinya banjir,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Setiawan penumpang tujuan Ponorogo. Ia mengaku agak kerepotan dengan adanya genangan di beberapa titik terminal. Sebab ia harus melepas sepatu untuk menjaga alas kakinya tetap kering.
“Ya agak merepotkan karena harus melepas sepatu, jalannya juga sulit. Takut juga keblowok (terperosok) lubang. Terus di dalem terminal juga agak licin, masih ada bekas-bekas banjirnya. Nggak nyamannya kalau setelah kena air terus naik bus,” tutur Setiawan.
Sementara itu, Ahmad Badik Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Purabaya mengatakan banjir masih menggenangi sebagian area pemberhentian bus hari ini.
“Minggu kemarin, hari Kamis atau Jumat sudah surut, sudah kering semua. Tapi habis itu Minggu malam hujan deras, terus Senin ada genangan lagi,” ujar Badik saat dikonfirmasi Rabu sore.
Kini pihak terminal punya PR menelusuri penyebab banjir yang tak kunjung surut sejak pekan kemarin itu. Badik menduga ada saluran yang menyebabkan air mengalir ke area pemberhentian bus.
“Air masih belum surut, masih ada beberapa area yang tergenang. Ini coba kita telusuri ternyata memang ada aliran yang dari barat,” jelasnya.
Kemudian untuk mengatasi persialan ini, Badi menyatakan sudah ada tiga regu yang terdiri dari petugas Terminal Purabaya untuk mengatasi persoalan genangan air. Yang mana, satu regu berisi 28 orang.
Apalagi, kata Badik, pihaknya telah mendapatkan bantuan pompa air supaya bisa melakukan penyedotan bila terminal tergenang sewaktu-waktu usai diguyur hujan deras.
“Kalau selama ada genangan petugas kita selalu stand by 24 jam. Tadi malam jam 11 malam saya minta temen-teman buat geser pompa. Ini masih coba kita analisa lagi kalau pompa depan yang digeser ke belakang ya karena kan pompanya masih satu,” tandasnya. (wld/ipg)