Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada, Jumat (7/6/2024). Dengan demikian, hari Arafah akan bertepatan pada Sabtu, 15 Juni 2024 menurut otoritas setempat.
Penetapan itu berdasarkan pemantauan hilal untuk bulan Dzulhijjah di berbagai daerah. Hilal terlihat mulai, Kamis (6/6/2024) sore waktu setempat.
Informasi yang dihimpun suarasurabaya.net, seorang saksi di daerah Al-Hariq melaporkan melihat hilal, meskipun beberapa pengamatan di daerah lain seperti Tumair dan Sudair tidak berhasil melihat hilal. Berdasarkan kesaksian tersebut, Otoritas Saudi akhirnya menetapkan keputusan untuk awal bulan haji.
Sementara itu, sejumlah kegiatan tengah dilakukan oleh PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) dan para ketua rombongan serta ketua kloter.
Mereka sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk puncak haji, termasuk memantapkan manasik bagi para jemaah yang akan menuju Arafah pada 14 Juni 2024. Harapannya, semua jemaah dapat mengikuti tata cara ibadah haji dengan benar.
Salah satu persiapan penting yang sedang dilakukan adalah mengenai pemondokan. Keputusan telah diambil dan koordinasi dilakukan sehingga setiap tenda di Arafah dan Mina hanya diperuntukkan bagi jemaah haji reguler, bukan haji-haji lainnya.
Keputusan ini diambil untuk mencegah kejadian-kejadian seperti tahun-tahun sebelumnya di mana bukan haji reguler mendominasi pemondokan di Arafah dan Mina. Keputusan ini merupakan hasil koordinasi antara Masyair dan pemerintah Indonesia melalui PPIH.
Dengan keputusan ini, para jemaah haji Indonesia kini tengah mempersiapkan diri untuk puncak haji yang akan berlangsung pada 15 Juni 2024. (rst/bil/iss)