Minggu, 8 September 2024

Satu Kelurahan Satu Ambulans, Upaya Pemkot Pangkas Angka Kematian Penyakit Tak Menular

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya didampingi Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya memberi bantuan operasinal ke pemilik ambulans swadaya saat peresmian satu ambulans satu kelurahan di Balai Kota Surabaya, Senin (22/7/2024). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Senin (22/7/2024), mengerahkan 208 unit ambulans yang disebar di setiap kelurahan untuk memangkas 60 persen kematian karena penyakit tidak menular.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, layanan satu ambulans satu kelurahan itu juga melanjutkan satu RW satu tenaga kesehatan yang sudah diresmikan sebelumnya.

Harapannya, angka kematian warga imbas penyakit tidak menular sebesar 60 persen bisa menurun dengan masyarakat mendapat pelayanan lebih cepat dan lebih awal.

“Angka kematian bukan dari penyakit menular, tapi penyakit tidak menular, (ambulans ini) menjaga response time cepat untuk pelayanan di IGD dan ambulans. Kenapa kemaren juga diresmikan RW 1 Nakes 1, karena dari statistik bisa kita lihat pola hidup kita bisa lebih bahaya, makanan cepet yang tersaji, jadi orang juga bisa gak usah nunggu sampai parah, bisa (diperiksa) atau menggunakan ambulans tersebut,” bebernya usai meresmikan satu ambulans satu kelurahan di Balai Kota Surabaya.

BACA JUGA: Mulai Hari Ini, Pemkot Surabaya Kerahkan 1 Nakes di Tiap RW untuk Skrinning sampai Obati Warga

Dengan strategi ini, Wali Kota berharap angka harapan hidup warga Surabaya bisa lebih baik lagi.

“Dengan satu Kelurahan satu ambulans, harapan hidup warga Surabaya lebih panjang dan lebih baik, dan bisa hidup lebih sehat,” katanya lagi.

Beberapa unit ambulans yang dihadirkan saat peresmian satu ambulans satu kelurahan di Balai Kota Surabaya, Senin (22/7/2024). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Dia menegaskan ratusan ambulans milik Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan swadaya itu harus melayani pasien dengan response time minimal 15 menit.

Layanan itu juga terintegrasi dengan Command Center 112 untuk menerima laporan atau aduan warga.

“Terkoneksi 112, pemandam kebakaran juga ada kecelakaan tanggap cepat, mencoba ambulans pertama kali 15 kita bergerak terus seperti PMK jadi tujuh menit,” katanya.

Adapun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang digelontorkan oleh Pemkot Surabaya sebesar Rp500 ribu per unit ambulans setiap bulannya.

“Bantuan untuk bensin, kalau pemkot tidak ngasih sama sekali ya parah. Untuk honor dan lainnya tidak,” tandasnya.

Sementara Anna Fajriatin Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya menambahkan dalam waktu dekat jumlah unit ambulans swadaya itu akan bertambah.

“Sebetulnya sudah sering mereka ini partisipasi satu bulan, gak ada artinya bentuk penghargaan(bantuan operasional Rp500 ribu),” tambahnya. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 8 September 2024
25o
Kurs