Jumat, 22 November 2024

Sambut HJKS Ke-731, Pemkot Surabaya Hadirkan Pagelaran Wayang dan Ruwatan di Tugu Pahlawan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pagelaran Wayang dalam rangka sambut HJKS ke-731 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (4/5/2024). Foto: Ikke magang suarasurabaya.net

Pemerintah Kota Surabaya kembali menghadirkan pagelaran wayang, ruwatan sukerta hingga kirab sesaji ruwat dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 di Tugu Pahlawan, Sabtu (4/5/2024) malam.

Pagelaran yang bertajuk “Sang Bima” ini dibuka untuk umum dan gratis. Dari pantauan suarasurabaya.net masyarakat mulai berdatangan sejak pukul 18.15 WIB. Acara dimulai dengan prosesi kirab sesaji.

Masyarakat mengikuti prosesi sakral tersebut dengan penuh khidmat. Mereka berkeliling mulai Jalan Pahlawan menuju Jalan Bubutan dan kembali ke Jalan Pahlawan. Peserta kirab dilarang menggunakan alas kaki serta melepas semua perhiasan dan aksesoris saat prosesi berlangsung.

Prosesi Mantram Sesaji Rajah Kalacakra dan Caraka Balik pada pagelaran Wayang dan Ruwetan Sukerta, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (4/5/2024). Foto: Ikke magang suarasurabaya.net

Usai prosesi kirab sesaji, acara berlanjut ke ujub sesaji dan puja mantra ruwat yang dilakukan oleh sejumlah pegiat budaya. Kemeriahan semakin terasa ketika tiba saatnya untuk membagikan tumpeng nasi dan tumpeng buah kepada para hadirin.

Pada kesempatan tersebut, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya membeberkan dalam rangka menyambut HJKS, para penghayat meminta menggelar doa untuk Kota Surabaya serta mengadakan acara Wayangan.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada para penghayat yang terus membangun Kota Surabaya dengan doa-doanya,” ujar Cak Eri sapaan akrabnya.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya bersama dalang bocah, dalang muda dan pemain alat musik pada pagelaran Wayang di Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (4/5/2024). Foto: Ikke magang suarasurabaya.net

Eri mengaku respect pada Pagelaran Wayang ini, karena dalang dan pemain alat musiknya adalah anak kecil.

Perlu diketahui, dalam Pagelaran Wayang dan Ruwatan, Disbudporapar Surabaya menghadirkan satu dalang bocah dan tiga dalang muda yaitu Ki Rendra Adam Nugraha, Ki Bayu Wiyan Wijaya, Ki Tee Boen Liong (Sabdo Sutejo), Ki Nyui Warsono.

Lebih lanjut, Eri menekankan dengan adanya dalang bocah dan dalang muda ini menunjukkan bahwa Surabaya tidak akan kehilangan budaya wayang.

“Wayang adalah budaya bangsa, dan Surabaya tidak akan kehilangan budaya wayang, karena ada penerusnya. Yang menjadi bahaya adalah ketika (budaya) wayang ini tidak ada penerusnya” pungkasnya. (ike/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs