Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (7/5/2024) pagi, melemah 39 poin atau 0,25 persen menjadi Rp16.065 per dolar AS, dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.026 per dolar AS.
Lukman Leong analis pasar mata uang memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, bergerak datar di tengah absennya data ekonomi penting dari dalam maupun luar negeri.
“Dolar AS masih berkonsolidasi setelah koreksi tajam di sesi sebelumnya,” katanya dilansir Antara pada Selasa.
Menurut dia, dolar AS mengalami koreksi tajam setelah Thomas Barkin Presiden Federal Reserve (The Fed) dan John William Presiden Fed New York memberikan pernyataan dovish.
Mereka mengatakan bahwa apabila suku bunga saat ini sudah sesuai, sehingga tidak butuh dinaikkan kembali.
Seperti diketahui, data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur ISM AS pada April 2024 hanya mencapai angka aktual 49,2, lebih rendah dari perkiraan sebesar 50,0 atau dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 50,3.
Begitu pula dengan data NFP bulan April 2024 yang hanya mencapai angka aktual 175 ribu, lebih rendah dari dugaan sebesar 238 ribu atau dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 315 ribu.
Meninjau dari faktor domestik, Data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang baru dilaporkan Badan Pusat Statistik pada Senin (6/5) sedikit membantu dalam menahan pelemahan rupiah.
Namun, untuk saat ini faktor eksternal dolar AS lebih mendominasi pergerakan rupiah. “Nilai tukar rupiah pada hari ini berkisar Rp16.000-Rp16.100 per dolar AS,” ujar Lukman. (ant/saf/ham)