Puluhan siswa kelas 1 hingga 6 SDN Plalangan 3 Jember, terpaksa belajar di tenda darurat yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember pada Selasa (26/11/2024), karena ruang kelasnya ambruk.
“Kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan, sehingga anak-anak belajar secara darurat di tenda yang didirikan oleh BPBD,” kata Rahmat, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN Plalangan 3, dikutip dari Antara, Selasa (26/11/2024).
Satu ruang kelas ambruk dan lima ruang kelas lainnya juga berpotensi ambruk karena usia bangunan yang sudah tua. Sehingga tak ada ruang kelas yang bisa ditempati oleh puluhan siswa yang belajar di SDN Plalangan 3 tersebut.
“Kebetulan hari ini anak-anak kami ajak untuk jalan-jalan di sekitar sekolah, sambil beradaptasi dengan tenda darurat untuk tempat kegiatan belajar agar mereka tidak kaget,” tuturnya.
Ia menjelaskan, ada ruangan laboratorium kelas yang bisa ditempati untuk kegiatan belajar, namun hanya cukup untuk dua kelas.
Anak-anak tetap harus duduk di lantai untuk kegiatan belajar lesehan karena tidak cukup tempat jika menggunakan bangku sekolah seperti di ruang kelas.
“Informasi yang kami terima bahwa SDN Plalangan 3 akan diperbaiki dengan menggunakan anggaran tahun 2025 dan sudah menjadi prioritas dari Dinas Pendidikan Jember, sehingga untuk sementara waktu kegiatan belajar menggunakan tenda darurat dan ruangan laboratorium,” katanya.
Sebelumnya, atap ruang kelas 4 SDN Plalangan 3 ambruk saat kegiatan belajar mengajar pada Sabtu (23/11/2024). Sehingga para siswa panik berhamburan keluar ruangan kelas dan dua siswa mengalami luka ringan karena tertimpa eternit plafon dan kakinya terbentur meja saat lari ke luar ruangan.
Ambruknya atap ruang kelas 4 itu menyebabkan ruang kelas lain juga terdampak. Sehingga ruangan kelas 1-6 tidak dapat digunakan karena kondisi gedung yang berpotensi roboh akibat lapuk. (ant/nis/saf/ham)