RSUD dr. Soetomo memangkas antrean kemoterapi ratusan pasien hematologi dan kanker atau onkologi setiap tahun, dengan membuka layanan khusus anak.
Prof. I Dewa Gede Ugrasena Kepala Intalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo menyebut, untuk keganasan hematologi anak tiga jenis kasus. Leukimia Limfoblastik Akut (ALL) dan Myeloid Leukimia Akut (AML), dan Leukemia Myeloid Cronis (CML).
“Di RS Soetomo itu per tahun banyak kasus di atas 100,” katanya usai peresmian Layanan Hematologi dan Onkologi Anak RSUD dr. Soetomo, Selasa (23/4/2024).
ALL yang terbanyak dengan 389 kasus baru selama tiga tahun terakhir 2021 hingga 2024.
“Ada AML 32 kasus baru,” katanya lagi.
Sementara onkologi, atau kanker non hematologi, sepanjang 2022 ada 228 kasus.
“Misalnya kanker kelenjar getah bening, kanker yang disebut sebagai tumor padat, ada neuroblastoma, retinoblastoma, kanker mata, ada kanker kelenjar syaraf, ada kanker tulang. Nah itu kalau kita jumlahkan kanker padat itu, per tahun data 2022 semua kasus baru kanker 228 per tahun. Sudah termasuk kanker padat,” bebernya.
Dalam sehari, ada enam hingga 10 pasien tertunda kemoterapi karena kendala jam operasional layanan.
“Contohnya thalasemia, jadi, kami pelayanan klinik hematologi onkologi itu ada hari-harinya sebelum pindah sini (layanan khusus anak). Contohnya Senin dan Selasa pelayanan khusus thalasemia, Rabu Kamis khusus kanker, Jumat pasien yang selain itu. Demikian juga kanker, dulu cuman hari Rabu, kita buka Senin-Jumat sehingga antrean itu pasti akan jauh berkurang,” terangnya lagi.
Layanan baru yang buka Senin-Jumat ini diharapkan bisa memangkas antrean kemo tanpa ada yang tertunda.
“Tujuan kita supaya tidak ada yang tertunda,” tandasnya.
Diketahui, layanan baru itu diresmikan oleh Adhy Karyono Pj Gubernur Jawa Timur dan jajaran manajemen RSUD dr. Soetomo. (lta/iss/ipg)