Jumat, 22 November 2024

Ribuan Warga Palestina Gagal Berhaji Tahun Ini Karena Agresi Israel di Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Warga Palestina berjalan setelah pasukan Israel mundur dari kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara pada 31 Mei 2024. Foto: Reuters

Agresi Israel ke Jalur Gaza dan pendudukannya atas perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir telah menyebabkan ribuan warga Palestina gagal berhaji tahun ini.

“Penutupan titik penyeberangan Rafah dan konflik yang masih berlangsung menyebabkan 2,500 jemaah haji Gaza, termasuk misi pendampingnya, tak bisa berangkat haji,” demikian menurut Ikrami Al-Mudallal juru bicara Kementerian Wakaf Gaza, seperti dikutip Antara, Jumat (14/6/2024).

Ia mengatakan, 2.500 jemaah haji tersebut mewakili 38 persen dari 6.600 jemaah haji Palestina tahun ini.

Agresi Israel yang terus berlangsung juga menghalangi usaha kementerian mempersiapkan pelaksanaan haji bagi jemaah Gaza tahun ini. “Termasuk menandatangani kontrak transportasi di Mesir dan Arab Saudi, serta mengatur akomodasi di Makkah dan Madinah,” jelasnya.

Al-Mudallal mengatakan pihaknya saat ini terus berkomunikasi dengan otoritas Arab Saudi dan Mesir untuk menangani “pelanggaran terang-terangan” atas hak rakyat Palestina untuk berhaji ini, serta mencari cara supaya jemaah tetap dapat berangkat.

Ia juga memastikan jemaah haji Gaza yang tak bisa berangkat tahun ini akan diprioritaskan untuk pemberangkatan tahun depan. Apalagi, sambungnya, banyak dari mereka yang telah menunggu bertahun-tahun, dan 70 persen dari mereka adalah lansia atau mengalami sakit.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa ada sebanyak 500 kuota undangan haji khusus dari Raja Salman dari Arab Saudi untuk keluarga korban meninggal serta korban cedera dari agresi Israel di Jalur Gaza, yang diberikan kepada keluarga di luar Gaza.

Kerajaan Arab Saudi kembali mengundang secara khusus 1.000 jemaah haji tambahan dari Gaza pada 6 Juni lalu. “Jemaah terpilih adalah mereka yang berada di luar Gaza akibat mengungsi dari perang atau menerima perawatan medis,” ucap Al-Mudallal.

Kementerian Wakaf Gaza sampai harus menyelenggarakan undian pada Maret 2023 untuk memilih jemaah haji yang akan berangkat tahun 2023 dan 2024 karena terbatasnya kuota haji dan blokade Israel.

Lansia dan penderita sakit diutamakan mendapatkan undian itu. Al-Mudallal mengatakan bahwa pihaknya telah mengecam penutupan titik perbatasan Rafah sejak 7 Mei yang menyebabkan jemaah haji dari Gaza gagal berangkat.

Hal tersebut merupakan “pelanggaran yang jelas terhadap kebebasan beragama dan hukum kemanusiaan internasional,” ucapnya.

Pihaknya juga mendesak Mesir dan Arab Saudi untuk menekan pihak terkait, khususnya Israel, supaya mengizinkan warga Palestina di Gaza berangkat haji tahun ini.

Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 37.200 warga sipil, yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 84.900 jiwa.

Menurut PBB, agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggalnya, 60 persen infrastruktur di Gaza rusak dan hancur, serta menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs