Ribuan warga memadati grand launching Wisata Kota Lama Surabaya di Jalan Rajawali, Krembangan, Rabu (3/7/2024) malam.
Sementara dari pantauan suarasurabaya.net pukul 19.30 WIB rangkaian acara resmi dimulai, dengan sekeliling panggung utama sudah dipenuhi ribuan warga.
Penampilan Drum Corps Gita Jala Taruna AAL menjadi pembuka acara, disusul puluhan penari drama teatrikal berkostum Belanda, membawakan cerita “Jika Aku Seorang Belanda”, disambung dengan penari berkostum beragam profesi sehari-hari yang menunjukkan identitas warga pribumi.
Arus lalu lintas di Jalan Garuda pun sempat macet, sementara di jalan utama Jalan Rajawali di samping lokasi peresmian Kota Lama terpantau ramai. Suasana ini jauh berbeda dengan hari-hari sebelum Kota Lama selesai direvitalisasi yang sepi ketika malam hari.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, keramaian Kota Lama ini seperti menghidupkan lagi bahwa kawasan ini memang denyut nadi perekonomian Surabaya.
“Kawasan Kota Lama ini peradabannya berjalan dulu sebelum Jalan Tunjungan. Menghidupkan denyut nadi perekonomian di Surabaya,” katanya saat sambutan.
Ia berharap hidupnya Zona Eropa ini bisa memupuk rasa cinta warga Surabaya terhadap sejarah perjuangan pahlawan.
“Zona Eropa ini terpusat di Jembatan Merah, kita buat museum sejarah outdoor mobil yang menewaskan Jenderal Mallaby. Perjuangan pendahulu kita luar biasa mempertahankan kemerdekaan,” bebernya.
Selain itu, diharapkan bisa menggerakkan zona lainnya, yang selama ini ada tapi belum menjadi pusat keramaian.
““Kita juga akan lihat Kampung Pecinan gimana bergerak (nggak setelah Zona Eropa hidup) di sana, juga Kampung Arab (gimana semakin bergeraknya). Saya berharap ini terus mengingatkan kembali tali silaturahmi kita, memberi kebahagiaan untuk orang lain,” tandasnya.
Sementara hingga pukul 20.55 WIB, area halaman Gedung Internatio masih dipadati warga, sementara rombongan tamu VIP bergeser menuju Kya-Kya menggunakan transportasi wisata yang ada di lokasi. (lta/bil/ipg)