Senin, 25 November 2024

Rayakan Hari Guru Nasional, Siswa SMP Muhammadiyah 2 Surabaya Tegaskan Dukungan untuk Guru

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Sejumlah siswi SMP Muhammadiyah 2 Surabaya memeluk guru mereka dalam perayaan Hari Guru Nasional 2024 pada Senin (25/11/2024). Foto: Istimewa

Puluhan siswa-siswi SMP Muhammadiyah 2 Surabaya mendeklarasikan dukungan untuk guru dalam perayaan Hari Guru Nasional 2024.

Dukungan ini dimaksudkan agar para guru tidak takut lagi dalam mendidik siswa, setelah beberapa kasus yang sempat viral di media sosial.

Terdapat empat poin deklarasi yang disampaikan para siswa dalam perayaan Hari Guru Nasional yang dirayakan pada Senin (25/11/2024) ini.

Pertama, bahwa mereka berjanji untuk menghormati guru sebagai pendidik. Kedua, mereka akan bertanggung jawab atas perilaku dan tindakan saat di sekolah.

Ketiga, mereka akan memberikan contoh yang baik antar sesama teman dalam segala aspek kehidupan. Dan yang terakhir, mereka akan menjaga lingkungan belajar yang positif dan bebas dari perilaku negatif.

Nabil Razindra Zirhan salah satu siswa dari kelas 9 mengatakan, adanya deklarasi ini dinilai sangat penting, terutama dalam mengembalikan kepercayaan diri para guru mengajar siswanya.

“Ini menjadi contoh bagi murid-murid agar tidak melakukan hal yang negatif, hormat dan sopan pada guru, serta mendukung guru agar tidak takut lagi mendidik murid,” terangnya.

Sementara itu, Yunani Imannu DH, Wakasek Humas SMP Muhammadiyah 2 Surabaya, menjelaskan bahwa kegiatan ini terinspirasi dari video viral di media sosial.

“Sekarang ini, kebanyakan guru merasa takut untuk mengarahkan dan mendidik anak-anak,” ungkap Imannu.

Lewat kegiatan ini juga, lanjutnya, dia ingin agar teman-teman guru tidak lagi takut dalam mendidik anak-anak. Terutama dalam upaya mendisiplinkan.

“Asal tidak menyalahi aturan dan wewenang yang ada, boleh saja dilakukan,” lanjutnya.

Menurut Imannu, maraknya kasus kriminalisasi guru oleh murid dan orang tua, membuat mereka enggan mengarahkan siswa.

“Kalau di sekolah kami, apa yang dilaporkan anak-anak ke orang tua, akan kami coba luruskan supaya tidak ada kejadian seperti di daerah lain,” katanya.

Juga, lanjut Imannu, pihak sekolah akan mencoba memberikan pengertian kepada orang tua bahwa apa yang dilakukan guru di sekolah, sudah sesuai kewenangan yang ada.

“Karena kan tidak mungkin seorang guru itu menjebloskan atau menghukum anak-anak tidak sesuai dengan wewenang yang ada,” jelasnya.

Sehingga, lanjut Imannu, upaya yang bisa dilakukan sekolah untuk menghalau informasi yang tidak sinkron antara siswa dan orang tua, adalah dengan melakukan pertemuan setiap tahun.

“Fungsinya untuk menyamakan persepsi antara orang tua dan guru terkait mendidik murid. Ini juga sebagai upaya kami untuk memperkuat visi dan misi di sekolah ini,” tandas Imannu. (kir/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
28o
Kurs