Jumat, 22 November 2024

Ratusan Masjid di Inggris Tingkatkan Keamanan Antisipasi Protes usai Penusukan Remaja

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kegiatan di Masjid Indonesia, London, Inggirs. Foto: Antara

Ratusan masjid di seluruh wilayah Inggris memperketat pengamanan menyusul kekhawatiran terhadap potensi serangan kelompok sayap kanan selama aksi protes yang direncanakan akhir pekan ini terkait insiden penikaman di kota Southport.

Hal tersebut disampaikan Dewan Muslim Inggris (MCB) pada, Jumat (2/8/2024), setelah pekan lalu tiga remaja perempuan tewas dan beberapa lainnya kritis setelah ditikam di klub tari anak-anak di Southport.

Insiden itu memicu protes massal dan bentrokan dengan polisi di tengah laporan yang belum dikonfirmasi, bahwa pelaku penikaman adalah seorang pengungsi atau imigran.

Lebih banyak aksi protes diperkirakan akan berlangsung pada akhir pekan ini di 15 kota di Inggris.

“Kami bersiap-siap berdasarkan apa yang sudah kami lihat dan dari apa yang dikatakan oleh poster via internet, tetapi tampaknya preman dan massa sayap kanan akan berusaha mengintimidasi umat dan masjid,” kata Zara Mohammed Sekretaris Jenderal MCB seperti dikutip Antara dari The Independent.

MCB berencana agar masjid-masjid menyewa staf keamanan profesional, memperkuat pintu dan jendela, serta memastikan kamera CCTV berfungsi dengan baik. Hal tersebut dikarenakan beberapa masjid dilaporkan telah menerima ancaman “serangan terarah” melalui telepon.

Minggu lalu, seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun yang diduga melakukan serangan penikaman mematikan telah ditangkap.

“Pada 1 Agustus, tersangka didakwa dengan beberapa tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan,” kata polisi setempat.

Sementara di London, lebih dari 100 demonstran ditangkap karena gangguan kekerasan, penyerangan, dan pelanggaran kondisi protes. Beberapa dari mereka mengalami cedera ringan.

Badan penegak hukum Inggris menuduh Liga Pertahanan Inggris (EDL) yang berhaluan kanan memicu protes, sementara beberapa media di negara tersebut melaporkan bahwa Rusia berada di balik kerusuhan tersebut. Namun Kedutaan Besar Rusia di London dengan tegas menolak tuduhan itu. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs