Minggu, 7 Juli 2024

Ratusan Dokter Tuntut Rektor Kembalikan Dekan FK Unair yang Dicopot Usai Menolak Dokter Asing

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Peserta aksi membela Prof BUS Dekan FK yang dicopot pascamenolak dokter asing saat membawa poster bertuliskan "SAVE FOR PROF BUS", Kamis (4/7/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Ratusan dokter menuntut Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengembalikan posisi Prof. Dr. dr. Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran, setelah dicopot karena menolak dokter asing.

Aksi bertajuk Ksatria Airlangga yang digelar pukul 12.45 WIB tadi di halaman FK Unair itu, dipimpin sejumlah orator mulai mantan rektor, guru besar, alumni, dan lainnya.

Prof. Puruhito Rektor Unair periode 2001-2006 menyebut, aksi siang ini sebagai bentuk duka cita mendengar putusan rektor untuk dekan.

“Saya berpendapat bahwa tindakan yang diambil pimpinan Unair, (saya) sebagai mantan pimpinan ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi,” kata Prof Puruhito, Kamis (4/7/2024).

Menurutnya, pemberhentian Prof BUS tidak memenuhi syarat atau prosedur, salah satunya Pasal 53 Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 2014 Tentang Statuta Unair.

“Prof BUS belum waktunya untuk mengundurkan diri, belum selesai masa jabatannya, Prof BUS masih sehat, Prof BUS tidak sakit, Prof BUS tidak study lanjut, Prof BUS tidak mundur, Prof BUS juga tidak masuk dipenjara atas keputusan pengadilan yang tetap. Itu syarat untuk memecat seorang dekan atau wakil dekan di lingkungan Unair. Juga atas persetujuan senat Unair, dan sekarang juga harus atas persetujuan majelis wali amanah. Tiga syarat ini, juga ditambah lima syarat dasar rupanya tidak terlalu dipenuhi oleh pimpinan,” beber Puruhito saat orasi.

Prof Puruhito Rektor Unair periode 2001-2006 usai orasi membela Prof BUS Dekan FK yang dicopot pascamenolak dokter asing, Kamis (4/7/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

BACA JUGA: Dekan FK Unair Dicopot Setelah Menolak Kebijakan Kemenkes Naturalisasi Dokter Asing
BACA JUGA: Puluhan Karangan Bunga Penuhi FK Unair dalam Aksi Bela Dekan yang Dicopot Usai Tolak Dokter Asing

Usai aksi hari ini, kata Puruhito, akan ada aksi lanjutan untuk menanyakan alasan Prof. Mohammad Nasih Rektor Unair memberhentikan Prof BUS.

“Sampai sekarang kami belum jelas apa sih yang mendasari beliau (rektor) bertindak secepat itu. Coba ada prosedurnya harusnya SP1, SP2 dan seterusnya itu tidak ditempuh. Saya mantan rektor, administrator, tahu prosedur itu yang sampai sekarang tidak diberlakukan, pada pemecatan pengehentian Prof BUS ini, itu yang kami sesalkan,” paparnya.

Sementara soal usulan aksi mogok belajar yang diserukan salah satu guru besar FK Unair, Puruhito mengembalikan ke masing-masing individu.

“Sebab kami sebagai guru ingin terus memberi pelajaran pada mahasiswa kalau saya disuruh mogok sulit, kasihan pasien dan nama kita justru akan jatuh,” katanya.

Menurutnya, dokter tetap harus mendukung pemerintah, artinya membuat pendidikan lebih baik. Sebaliknya, ia hanya memperjuangkan kebebasan akademik.

“Imbauan itu bagus tapi harus kita pertimbangkan dengan bijaksana sebagai akademisi,” tandasnya.

Selain Puruhito, Prof Abdul Hafid Bajamal Guru Besar FK Unair juga ikut orasi dalam aksi Ksatria Airlangga untuk Prof BUS siang tadi.

BACA JUGA: Kemenkes Merasa Difitnah Atas Intervensi Pemecatan Dekan Unair

“Apa yang benar harus kita sampaikan, keadilan harus kita sampaikan. Jangan jadi penjilat, jangan jadi munafik karena jabatannya tidak naik. Hari ini semua harus melakukan sikap, harus tegas, tidak bisa lagi kita main sendiko dawuh, bukan zamannya. Kita akademisi,” katanya.

Kalimat terakhir orasinya, mengajak semua sivitas akademika FK Unair mogok kerja sampai Prof BUS kembali menjabat dekan.

“Saya tanya kepada saudara-saudara, apakah Prof BUS melakukan tindakan asusila? Apakah Prof BUS melanggar hukum? Apakah Prof BUS teroris? Apakah Prof BUS melakukan korupsi? Cukup buat kita. Tidak ada alasan ketidakadilan dilakukan terhadap Prof BUS. Kita akan bergerak mulai sekarang. Semua dosen, wakil dekan dan bagian staf FK saya usulkan untuk mogok mengajar mulai hari ini, setuju? Sampai Prof BUS dikembalikan ke tempatnya,” tandasnya. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Perahu Nelayan Terbakar di Lamongan

Surabaya
Minggu, 7 Juli 2024
31o
Kurs