Jumat, 22 November 2024

Rapat Kabinet Paripurna Bahas Persiapan Ramadan Hingga Program Makan Siang Gratis

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden memberikan arahan dalam Rapat Kabinet Paripurna, Senin (26/2/2024), di Istana Negara, Jakarta. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, Senin (26/2/2024), memimpin Rapat Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta.

Rapat tersebut antara lain membahas persiapan pemerintah menghadapi Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan kebijakan fiskal tahun 2025.

Dalam arahannya di hadapan para menteri dan kepala lembaga, Presiden menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga terkait menjamin kelancaran masyarakat beribadah Bulan Ramadan, serta menjaga persediaan pangan dan stabilitas harga bahan pokok.

Kemudian, Jokowi juga mendorong percepatan pembagian paket perlindungan dan jaminan sosial yang sudah disiapkan pemerintah.

“Bulan Maret kita akan memasuki Ramadan, dan di bulan April kita akan merayakan Idulfitri 1445 H. Saya minta utamanya menjaga persediaan pangan dan juga stabilitas harga pangan terutama bahan pokok, dan juga percepatan pembagian seluruh paket perlindungan sosial dan jaminan sosial,” ujarnya.

Masih terkait Idulfitri, RI 1 mengingatkan kesiapan infrastruktur dan moda transportasi demi keamanan dan kenyamanan masyarakat yang mudik lebaran.

Lebih lanjut, Kepala Negara menyinggung pentingnya persiapan RKP dan kebijakan fiskal tahun 2025 sebagai jembatan untuk menjaga kesinambungan pembangunan, dan mengakomodir program Presiden terpilih hasil Pemilu 2024.

Salah satunya, program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak usia sekolah yang diusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Jokowi, sambil menunggu hasil hitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, RAPBN 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil Pilpres.

Karena, yang menjalankan menjalankan APBN 2025 adalah Presiden terpilih untuk masa jabatan lima tahun ke depan.

“Sambil menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU, maka RAPBN 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil pilpres karena menjalankan APBN 2025 adalah Presiden terpilih,” tegasnya.

Lalu, untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Presiden menekankan jajarannya harus memahami situasi dan berbagai potensi risiko.

Artinya, dalam menyusun target pertumbuhan, jajarannya harus mengedepankan kehati-hatian, tetap optimistis dan menjaga kredibilitas.

Jokowi juga memerintahkan jajarannya melakukan penajaman fokus program pemerintah pusat dan daerah, serta menyiapkan rencana kontinjensi kalau terjadi gejolak atau krisis.

Pada kesempatan itu, Presiden menekankan kebijakan fiskal tahun 2025 harus mendukung berlanjutnya transformasi ekonomi yang sudah berjalan selama satu dekade terakhir.

Jokowi pun menyerukan kolaborasi semua pihak untuk memastikan efektivitas berbagai rencana dan kebijakan yang sudah ditetapkan.

“Untuk postur makro fiskal dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2025, transformasi ekonomi yang telah kita jalani selama 10 tahun terakhir harus terus berlanjut. Sehingga, kebijakan fiskal harus mendukung keberlanjutan transformasi ekonomi,” tandasnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs