Raja dan ratu Spanyol dilempari lumpur dan benda-benda lain oleh pengunjuk rasa yang marah saat berkunjung ke wilayah Valencia yang saat ini dilanda banjir.
Dilansir dari BBC, teriakan “pembunuh” dan “malu” ditujukan penguasa Spanyol itu mereka berjalan melewati Kota Paiporta, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak di wilayah tersebut.
Sejumlah rekaman video menunjukkan Raja Felipe VI berjalan menyusuri jalan pejalan kaki, sebelum pengawal dan polisi tiba-tiba kewalahan menghadapi gelombang pengunjuk rasa, yang melontarkan hinaan dan berteriak.
BACA JUGA: Banjir Melanda Spanyol, Sejumlah Orang Hilang di Valencia dan Andalusia
Petugas berjuang untuk mempertahankan lingkaran perlindungan di sekeliling raja, sementara beberapa pengunjuk rasa melemparkan lumpur dan benda-benda.
Gambar-gambar menunjukkan lumpur di wajah dan pakaian Raja Felipe, Ratu Letizia dan rombongan, yang memegang payung di atas raja saat mereka berangkat.
Media Spanyol melaporkan, benda-benda juga dilemparkan ke arah Pedro Sánchez Perdana Menteri Spanyol. Setelah dia pergi, massa berteriak: “Di mana Sánchez?”
“Saya baru berusia 16 tahun,” kata seorang anak laki-laki bernama Pau kepada BBC sambil menangis.
“Kami membantu, tetapi para pemimpin tidak berbuat apa-apa. Orang-orang masih sekarat. Saya tidak tahan lagi dengan semua ini.”
BACA JUGA: KBRI Madrid Pastikan Tak Ada WNI yang Menjadi Korban Banjir di Spanyol
Seorang wanita lain berkata, “Mereka meninggalkan kami untuk mati. Kami kehilangan segalanya: bisnis kami, rumah kami, impian kami.”
Pasukan sipil dan perwira berkuda kemudian terlihat berusaha membubarkan kerumunan yang marah.
Rombongan kerajaan bermaksud melanjutkan perjalanan ke Chiva, kota lain di provinsi Valencia yang terkena dampak parah banjir, tetapi kunjungan itu telah ditunda.
Raja kemudian mengatakan bahwa dia memahami “kemarahan dan frustrasi” para pengunjuk rasa dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram keluarga kerajaan.
Sementara itu, lebih dari 200 orang meninggal dunia akibat banjir ini. Angka tersebut merupakan yang terburuk di Spanyol selama beberapa dekade.
Petugas darurat terus menyisir tempat parkir mobil dan terowongan bawah tanah dengan harapan menemukan korban selamat dan jenazah yang ditemukan. (saf/ipg)