Vladimir Putin Presiden Rusia pada, Rabu (5/6/2024), menganggap kondisi di Jalur Gaza saat ini tidak terlihat seperti perang, melainkan pemusnahan penduduk sipil.
“Apa yang terjadi di Gaza sekarang, dalam menanggapi serangan teroris di Israel, tidak terlihat seperti perang. Yang terlihat adalah seperti penghancuran penduduk sipil habis-habisan,” kata Putin seperti dilansir Antara dari kantor berita Sputnik.
Ia mengeluarkan pernyataan itu saat pertemuan dengan para perwakilan kantor berita asing di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.
Menurutnya, Washington sendiri memonopoli isu penyelesaian krisis Palestina yang menyebabkan situasi saat ini di wilayah kantong tersebut.
“Kami yakin bahwa (situasi) ini akibat kebijakan AS yang memonopoli penyelesaian isu Israel-Palestina dan mengesampingkan semua instrumen internasional yang dibentuk secara khusus untuk mengatasi masalah kompleks ini secara kolektif,” ujarnya.
“Mungkin seseorang di pemerintahan AS percaya bahwa semakin sedikit argumen, maka akan lebih mudah untuk mendapatkan solusi. Tapi mereka jelas-jelas salah,” kata Putin, menambahkan.
Moskow sendiri, lanjut Putin, mengandalkan kontribusi Recep Tayyip Erdogan Presiden Turki dalam mengatasi krisis tersebut, mengingat pengaruh politik baik sang presiden di kawasan setempat dan di dunia Islam.
“Rusia akan melakukan apa pun untuk membantu Erdogan,” kata Putin.
Putin juga menyatakan bahwa Rusia menentang segala bentuk terorisme. “Tentu saja, kami menentang segala bentuk terorisme, termasuk serangan terhadap warga sipil di mana pun dan di negara mana pun,” katanya.
Lebih lanjut, Putin menegaskan bahwa kebijakan Rusia terkait Jalur Gaza tidak bergantung pada situasi politik dan tidak bergeser sejak masa Soviet, mengingat bahwa Uni Soviet mengakui negara Palestina sejak 1988. (ant/bil/ipg)