Kamis, 21 November 2024

Puluhan Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Sejumlah warga yang diduga keracunan dirawat di ruang aula Puskesmas Mayang, Minggu (31/3/2024) malam. Foto: Antara

Puluhan warga di Kabupaten Jember diduga mengalami keracunan massal akibat makanan takjil. Sehingga harus mendapatkan perawatan medis di unit gawat darurat (UGD) Puskesmas Mayang pada Minggu (31/3/2024).

“Keluhan mereka rata-rata sakit perut, mual, muntah, dan diare setelah dua hingga tiga jam makan takjil yang dibagi-bagikan di jalan,” kata Hamid Dwi Supriyanto Kepala Puskesmas Mayang dilansir Antara, Senin (1/4/2024).

Menurutnya, korban yang diduga keracunan makanan takjil tersebut terus berdatangan. Sehingga pihak puskesmas segera melakukan penanganan terhadap warga yang mengeluhkan sakit.

“Semua sudah ditangani oleh perawat di Puskesmas Mayang, sehingga sebagian korban yang dinyatakan kondisinya membaik diperbolehkan pulang ke rumahnya,” ucapnya.

Ia mengatakan, jumlah korban keracunan yang mengeluhkan mual, muntah dan diare lebih dari 50 orang, namun semuanya sudah dapat teratasi oleh petugas medis di Puskesmas Mayang, sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.

“Alhamdulillah, semua sudah tertangani, namun ada yang masih dirawat di puskesmas dan ada yang sudah pulang, karena kondisinya membaik,” terangnya.

Jumlah kamar rawat inap yang terbatas di Puskesmas Mayang menyebabkan sebagian pasien yang diduga keracunan tersebut harus dirawat di ruang aula dengan beralaskan karpet dan tikar saja.

Hamid menjelaskan korban keracunan makanan takjil tersebut tidak hanya warga di Kecamatan Mayang, namun ada yang dari Kecamatan Kalisat dan Pakusari, karena kebetulan melintas di lokasi bagi-bagi takjil di Kecamatan Mayang tersebut.

“Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, petugas akan mengambil sampel makanan takjil dan diperiksa di laboratorium,” ujarnya.

Sementara itu Ely Febriyanto Kepala Desa Mayang mengatakan, warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.

“Makanan takjil yang dimasak sendiri itu dibagi-bagikan kepada warga sekitar dan warga yang melintas di jalan raya Desa Mayang, namun pada malam harinya banyak warga yang mengeluh sakit perut dan muntah-muntah,” jelasnya. (ant/man/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 21 November 2024
26o
Kurs