Rabu, 25 September 2024

PTPN Konversi 12 Ribu Hektare Kebun Karet Tak Produktif Jadi Lahan Tebu

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Regi Irawan Kabag Sekretariat dan Hukum PTPN I Regional 5 memberikam sambutan dalam Press Gathering di Kebun Teh Wonosari, Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (25/9/2024). Foto: Billy suarasurabaya.net

Pemerintah melalui PT Perkebunan Nusantara (PTPN), terus memperluas lahan tebu sebagai salah satu upaya mendukung swasembada pangan.

Salah satunya dilakukan oleh PTPN I Regional 5 dengan mengonversi 12 ribu hektare lahan kebun karet tak produktif yang ada di Jember dan Banyuwangi.

Hal tersebut disampaikan Regi Irawan, Kabag Sekretariat dan Hukum PTPN I Regional 5, di sela-sela Press Gathering di Kebun Teh Wonosari, Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (25/9/2024). Konversi ini sejalan dengan Perpres 40 Tahun 2023 tentang Ketahanan Pangan.

“Lahan konversi eks tanaman karet yang sudah tidak produktif itu akan dialihfungsikan menjadi tanaman tebu secara bertahap dengan rencana perluasan mencapai 12.000 hektare,” ujar Regi.

Menurutnya, meski lahan tersebut sudah tidak produktif untuk ditanami karet, secara agroklimat dan tipologi, lahan tersebut masih layak untuk tanaman tebu. Kesamaan lahan tebu dan karet adalah keduanya tidak berada di dataran tinggi.

“Karet lahannya datar dan konturnya cocok untuk tanaman tebu,” jelasnya.

Lokasi penanaman juga didukung oleh kesiapan sarana irigasi berupa sungai dan pompanisasi, sehingga tanaman tumbuh normal dan dapat dipanen untuk bibit pada umur 6-7 bulan.

Dia membeberkan, saat ini PTPN punya roadmap perluasan lahan budidaya tebu di lahan hak guna usaha (HGU) yang luasnya kurang lebih 100 ribu hektare. Tanam perdana bibit tebu itu nantinya merupakan hasil kolaborasi PTPN I dengan PT SGN (Sinergi Gula Nusantara).

“Upaya ini merupakan salah satu wujud nyata PTPN Group dalam meningkatkan produksi gula kristal putih menuju swasembada gula konsumsi 2028 mendatang,” ungkapnya.

Menurutnya, target swasembada gula yang masuk proyek strategis nasional harus dilakukan dengan kolaborasi.

Karenanya, di ranah Kementerian BUMN, pihaknya juga mendapatkan arahan terkait permodalan dan korporasinya.

“Sementara di internal PTPN, kami juga membentuk project management office (PMO) yang anggotanya dari semua bagian terkait untuk melakukan mapping dan mendetailkan supaya geraknya lebih cepat,” jelasnya. (bil/saf/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Rabu, 25 September 2024
33o
Kurs