Jumat, 25 Oktober 2024

Proyek Jalan Mayjend Sungkono dan Jalan Ciliwung Surabaya Ditarget Selesai November

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Jalan Mayjend Sungkono, salah satu ruas jalan yang masuk proyek pengaspalan, Rabu (23/10/2024). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Menghadapi musim hujan, pemerintah kota (pemkot) Surabaya sedang menyelesaikan beberapa paket besar pengerjaan proyek saluran dan jalan, seperti di Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Ciliwung-Jalan Kutai, Jalan Kartini, Raya Babatan Wiyung-Menganti, dan radial road.

Masing-masing proyek sudah memiliki target waktu penyelesaian. Pengerjaan jalan dan saluran di Mayjend Sungkono diperkirakan selesai pada awal November 2024. Sedangkan Jalan Ciliwung-Kutai dan Jalan Kartini ditarget selesai pada akhir November.

Sementara proyek di Babatan Wiyung-Menganti serta radial road akan selesai di bulan Desember.

Syamsul Hariadi Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya mengatakan, proyek Babatan Wiyung mengalami perubahan waktu penyelesaian karena terkendala pembebasan tanah yang agak lama.

Menurutnya, kondisi ideal proyek tersebut adalah bertahap, dimulai dari pembebasahan lahan berlanjut ke pengerjaan fisik.

Namun karena kendala tersebut, pengerjaan jalan sepanjang 400 m ke barat tersebut berlangsung paralel dengan pembebasan tanah. Dan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi genangan atau banjir yang disebabkan hujan intensitas tinggi nanti, pemkot akan menyediakan pompa.

“Kita sudah minta untuk stand by pompa di sana,” kata Syamsul dalam program diskusi Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (25/10.2024).

Kiri ke kanan: Windo Gusman Prasetyo Kepala Bidang (Kabid) Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi Kepala DSDABM Kota Surabaya, dan Adi Gunita Kabid Jalan dan Jembatan DSDABM Kota Surabaya dalam program diskusi Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (25/10/2024). Foto: Bram suarasurabaya.net.

Syamsul kemudian menceritakan progres dan kendala di masing-masing proyek. Dan beberapa kondisi itu membuat pengerjaan beberapa proyek tersebut lebih lama dari target sebelumnya.

Selain pembebasan lahan di Babatan Wiyung, Syamsul menyontohkan kendala dalam proyek di Jalan Ciliwung, yaitu adanya utilitas di bawah jalan. Pihaknya harus memodifikasi pengerjaan karena jumlah utilitas yang diterima dan ada di lapangan ternyata berbeda.

Selain itu, Adi Gunita Kabid Jalan dan Jembatan DSDABM Kota Surabaya mengatakan bahwa kendala pengerjaan jalan di Ciliwung adalah crossing konektivitas saluran di jalan-jalan sekitarnya.

“Sedang mengoneksikan saluran di Jalan Kutai, Jalan Cipunegara, Jalan Jambi, dan Jalan Cisadane,” kata Adi dalam program diskusi yang sama.

Sementara untuk pengerjaan saluran di Jalan Kartini sudah selesai. “Tinggal peninggian leveling jalan saja,” tambah Adi.

Pengerjaan di Mayjend Sungkono
Sementara untuk proyek di Jalan Mayjend Sungkono, pengerjaan sudah memasuki tahap akhir dan tinggal finishing.

Pengerjaan yang sering kali dikeluhkan pendengar Radio Suara Surabaya karena berdebu ini menyisakan peninggian pedestrian di jalan sisi utara.

Sekadar diketahui, pengerjaan jalan dan seluran di Jalan Mayjend Sungkono sudah berlagsung sejak pertengahan tahun 2024. Proyeknya memanjang sejak simpang Bintang Diponggo sampai ke jembatan sebelum warung soto.

Windo Gusman Prasetyo Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya bercerita, elevasi jalan di sepanjang lokasi tersebut rendah, sehingga sering kali menyebabkan banjir saat hujan turun dengan intensitas tinggi.

Oleh karena itu, Jalan Mayjend Sungkono ditinggikan dan box culvert di bawahnya diperbaiki. “Peninggiannya rata-rata 30-35 cm di ruas depan SPBU dan 25-30 cm di depan Bintang Diponggo,” kata Windo di diskusi yang sama.

Windo juga mengatakan pihaknya sedang mengkaji dan berencana membangun saluran baru di Bintang Diponggo atau Dukuh Kupang yang tujuannya tidak mengalirkan genangan ke Mayjend Sungkono. Termasuk saluran yang memanjang ke Adityawarman, Hayam Wuruk, dan Ronggolawe.

Namun rencana itu masih menunggu evaluasi dari efektivitas pembangunan yang saat ini dilakukan.

“Tapi tahun ini evaluasi dulu. Kalau (pengerjaan yang sekarang) masih bisa menampung hujan dan genangan, kita hold dulu,” katanya. (ham/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 25 Oktober 2024
28o
Kurs