Jumat, 22 November 2024

Protes Perang di Gaza, Anggota Angkatan Udara AS Bakar Diri di Depan Kedutaan Israel

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Anggota AU AS Bakar Diri Didepan Kedutaan Israel, Sebagai Protes Perang Gaza Ilustrasi bakar diri.

Seorang anggota aktif Angkatan Udara Amerika Serikat membakar diri di depan kedutaan besar Israel di Washington DC sebagai bentuk protes terhadap perang di Gaza.

Melansir Antara, Senin (26/2/2024), bakar diri itu terjadi pada Minggu siang Washington DC atau Senin dini hari WIB.

Berdasarkan video dan foto yang beredar di media sosial, pria itu membakar diri sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina” ”Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida,” dan juga mengidentifikasi dirinya sebagai anggota aktif US Air Force (Angkatan Udara AS).

Dalam video yang disiarkan langsung oleh platform Twich yang kemudian dihapus, pria itu juga mengatakan “Saya akan melakukan aksi protes ekstrem.” mengacu pada pembunuhan oleh Israel di Gaza sejak Oktober.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Departemen Layanan Medis Darurat dan Pemadam Kebakaran DC mengatakan bahwa petugas Dinas Rahasia langsung melakukan pemadaman api, kemudian pria tersebut dilarikan ke rumah sakit setempat karena mengalami luka bakar serius yang mengancam jiwa.

Sedangkan Rose M. Riley Juru bicara Angkatan Udara, mengungkapkan ada seorang penerbang aktif yang ikut terlibat dalam insiden itu.

Sementara itu, pihak berwenang mengatakan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait terjadinya peristiwa itu.

Sebagai informasi, bakar diri tersebut bukan kali ini saja terjadi, sebelumnya pada Desember 2023 lalu, seorang pria juga membakar dirinya di depan Konsulat Israel di Atlanta, Georgia sebagai protes atas serangan Israel di Gaza.

Selama ini, Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 29.690 orang dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan bahan kebutuhan, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini telah terbunuh.

Perang tersebut menyebabkan 85 persen penduduk di wilayah itu mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur rusak atau hancur, menurut PBB.

Mengenai gugatan genosida di Mahkamah Internasional, pengadilan mengeluarkan keputusan sementara pada Januari yang memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Namun, dengan adanya keputusan tersebut, tidak menghentikan aksi kejam Israel kepada palestina, bahkan permusuhan terus berlanjut dan pengiriman bantuan pun masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan itu.(ant/sya/ris/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs