Sabtu, 23 November 2024

Prihatin Kasus Kanker di Indonesia, Profesor ITS Kembangkan Obat Baru dari Spons Laut

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Awik Puji Dyah Nurhayati guru besar bidang biologi kanker dan imunologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) saat menunjukkan hasil risetnya mengenai pengembangan obat baru dari bahan spons laut. Foto: ITS Awik Puji Dyah Nurhayati guru besar bidang biologi kanker dan imunologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) saat menunjukkan hasil risetnya mengenai pengembangan obat baru dari bahan spons laut. Foto: ITS

Awik Puji Dyah Nurhayati guru besar bidang biologi kanker dan imunologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meneliti obat baru antikanker dari sumber daya laut Indonesia.

Hal itu ia lakukan, karena prihatin dengan adanya penyakit kanker yang hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia.

“Indonesia sebagai negara yang 70 persen wilayahnya adalah perairan memiliki tingkat biodiversitas yang sangat tinggi. Atas hal tersebut, pemanfaatan sumber daya laut dapat menjadi potensi pengembangan obat kanker, salah satunya dari spons laut,” katanya dalan keterangan, Jumat (5/1/2024).

Ia mengatakan, spons merupakan biomassa terbesar di perairan dengan perkiraan jumlah spesies di Indonesia sebanyak 4.000 hingga 6.000 jenis. Dengan berlimpahnya spesies tersebut, juga ditemukan bahwa spons dapat bersimbiosis dengan mikroorganisme laut yang bisa menghasilkan metabolit sekunder yang tinggi serta memiliki kemampuan untuk mensintesis bermacam-macam komponen organik.

“Komponen organik tersebut dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan,” paparnya.

Untuk penerapannya, ia menggunakan metode mechanisme based assay atau metode berbasis mekanisme aksi yang spesifik terhadap target antitumor. Selain itu, juga memakai mekanisme apoptosis sel yang juga merupakan aspek terpenting dalam pengembangan riset ini

“Apoptosis merupakan sistem kematian sel terprogram,” jelasnya.

Dalam proses penelitiannya, ia telah melakukan berbagai macam uji yaitu, in vitro, in vivo, hingga uji in silico.

“Sampai tahap uji in vivo, kami menemukan bahwa spesies spons A. suberitoides di Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, memiliki aktivitas antikanker yang paling tinggi,” tuturnya.

Dengan adanya inovasi riset keilmuan yang berhasil dirancangnya, Awik berharap agar pemanfaatan produk-produk obat yang berasal dari bahan alam laut tersebut dapat terus dikembangkan.

“Tak hanya itu, saya berharap agar penemuan ini dapat meningkatkan pemanfaatan, perlindungan, dan konservasi keanekaragaman biota laut secara berkelanjutan,” pungkasnya.(ris/iss/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs