Minggu, 27 Oktober 2024

Prabowo Pertimbangkan Susu Cair Jadi Alternatif Susu Kemasan untuk Makan Bergizi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Prasetyo Hadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) saat ditemui usai menghadiri Retret Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024). Foto: Antara

Prabowo Subianto Presiden RI mempertimbangkan susu cair sebagai alternatif atau pengganti susu kemasan dalam menu makan bergizi, mengingat susu menjadi komponen yang paling mahal dalam program tersebut.

Prasetyo Hadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) usai menghadiri Retret Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024), mengatakan komponen susu menjadi salah satu evaluasi terkait program makan bergizi yang disoroti oleh Prabowo Presiden, yang disampaikan dalam retreat kepada para menteri, wakil menteri dan kepala badan.

“Susu salah satu komponen yang paling mahal di dalam komponen makan bergizi ini. Jadi, kita perlu berpikir alternatif lain selain susu yang susu kemasan itu. Mungkin dengan menggunakan susu cair,” ucap Prasetyo seperti dilansir Antara.

Prasetyo menjelaskan bahwa masalah menu menjadi catatan yang akan dievaluasi sebelum program makan bergizi tersebut mulai berjalan pada Januari 2025.

Dalam kesempatan sebelumnya, Prabowo Subianto Presiden sempat meninjau uji coba makan bergizi dari Satuan Pelayanan Makan Bergizi (SPMB) Kota Magelang.

Kunjungan Prabowo Presiden ke SPMB Kota Magelang itu untuk melihat fasilitas, model bisnis dan sistem kerja SPMB Kota Magelang. Presiden pun diperlihatkan 200 menu uji coba, salah satunya terdiri dari nasi putih, potongan wortel, tomat, buncis, olahan daging ayam, dan susu kotak.

Prasetyo menambahkan bahwa program makan bergizi siap dilaksanakan mulai Januari mendatang. Ia mengakui bahwa sistem pelaksanaannya mungkin belum sempurna karena merupakan tahun pertama.

“Beberapa negara yang lain itu sudah berjalan puluhan tahun. Kami minta doanya. Kami mohon doa restunya. Mohon juga dimaklumi apabila di awal-awal sistem juga masih belum sempurna,” ucapnya.

Menurutnya, program makan bergizi tersebut bisa mencakup untuk 3.000-4.000 siswa setiap kota, meskipun metode tersebut belum bisa diterapkan untuk wilayah terluar, tertinggal, dan terpencil (3T). (ant/nis/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Minggu, 27 Oktober 2024
35o
Kurs