Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Kota Surabaya mengevaluasi skrining kesehatan jemaah haji setelah ada yang diturunkan usai pesawat lepas landas karena kambuh sesak napas.
Abdul Haris Sekretaris PPIH Embarkasi Kota Surabaya membenarkan satu jemaah haji kloter 32 yang berangkat kemarin terpaksa diturunkan beberapa saat setelah pesawat lepas landas karena kambuh sesak napas.
“Iya sesak napas diturunkan ke (Bandara) Juanda, sedang dalam proses pengobatan,” katanya ditemui awak media di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Senin (20/5/2024).
Menurutnya, jemaah asal Pasuruan itu sebelumnya sudah lolos skrining kesehatan namun tiba-tiba kambuh saat sudah di dalam pesawat.
“Sakit itu kan tidak permisi, orang karena pikiran takut di pesawat, (sakit) bisa datang karena ketakutan. Bisa karena trauma, takut, kondisi tubuh kurang fit, saat pemeriksaan tidak apa-apa,” bebernya.
Tapi Haris memastikan, evaluasi tetap dilakukan, setiap kedatangan dan keberangkatan jemaah haji.
“Evaluasi terus dilakukan penyelenggaraan ibadah haji di Embarkasi Surabaya,” katanya lagi.
Hingga hari ini sudah 34 kloter yang berangkat ke Arab Saudi. Sementara yang gagal berangkat 17 orang.
Rinciannya, satu wafat, tiga kembali ke daerah asal karena perlu perawatan kesehatan, tujuh jemaah masih dirawat di RS Asrama Haji, dan enam merupakan pasangan suami istri yang sedang dirawat.
“Mudah-mudahan yang wafat syahid dan yang sakit segera bisa kita carikan slot untuk penerbangan kloter berikutnya,” imbuhnya.
“Yang dipulangkan dari Magetan, Malang dan Lamongan. Lamongan gagal ginjal, sisanya anemia dan sesak napas. Kloter 16 Madiun, sakit lambung,” tandasnya. (lta/ipg)