Polda Jawa Timur telah memetakan sejumlah daerah rawan macet dan gangguan keamanan saat malam tahun baru nanti untuk dilakukan penjagaan serta penyekatan lalu lintas.
Kombes Komarudin Dirlantas Polda Jawa Timur mengatakan, pemetaan wilayah rawan tersebut sebagai upaya untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas.
“Kami telah memetakan daerah-daerah rawan kemacetan dan potensi gangguan keamanan selama libur Natatu,” ujar Komarudin, Selasa (31/12/2024).
Penyekatan lalu lintas itu, kata Komarudin, diberlakukan di beberapa titik perbatasan wilayah Jatim. Polda Jatim akan berkoordinasi dengan Dishub dan Satpol PP wilayah setempat untuk pengamanan tersebut.
“Penyekatan dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk mencegah masuknya barang-barang terlarang dan menjaga ketertiban lalu lintas,” jelasnya.
Wilayah yang diberlakukan penyekatan itu antara lain, perbatasan Provinsi Jawa Timur-Jawa Tengah meliputi exit Tol Ngawi dan Blora (Perbatasan Cepu-Blora). Kemudian perbatasan Provinsi Jawa Timur-Bali yaitu Banyuwangi (Pelabuhan Ketapang).
Selanjutnya di jalur utama, meliputi exit Tol Waru Sidoarjo-Surabaya exit Tol Sidoarjo, exit Tol Malang, exit Tol Probolinggo, exit Tol Gempol.
Tidak ketinggalan di daerah wisata yakni Kota Batu-Malang, Kawah Ijen Banyuwangi, Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru.
Penyekatan tersebut juga dilakukan di Surabaya tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Diponegoro. Lalu di Kabupaten Sidoarjo di Bundaran Waru dan Jalan Raya Porong.
Kemudian di Kota Malang penyekatan dilakukan di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan MT Haryono dan Jalan Ijen. Serta di Probolinggo diberlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Raya Pantura dan area menuju Pelabuhan Probolinggo.
“Titik kemacetan di kawasan wisata yakni Jalur Menuju Batu-Malang, Jalur Menuju Kawah Ijen Banyuwangi, dan Jalur Menuju Bromo, Probolinggo,” tuturnya.
Supaya memaksimalkan pengamanan saat malam tahun baru nanti, Polda Jatim juga mendirikan pos pengamanan dan pos pelayanan di sejumlah lokasi strategis.
Seperti tempat ibadah, pusat perbelanjaan, dan kawasan wisata yang diprediksi ramai pengunjung
“Pos-pos ini akan menjadi pusat koordinasi dan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau informasi selama liburan,” jelasnya. (wld/saf/ipg)