Minggu, 8 September 2024

Polda Jatim Gelar Operasi Patuh Semeru Sampai 28 Juli, Prioritas Kurangi Angka Kecelakaan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Jajaran kepolisian waktu menggelar apel kesiapan Operasi Patuh Semeru 2024 di lapangan Polda Jatim. Foto: Istimewa.

Polda Jawa Timur menggelar Operasi Patuh Semeru 2024 selama 14 hari, dimulai Senin (15/7/2024) kemarin hingga Minggu (28/7/2024). Prioritas dalam operasi kali ini adalah menekan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas.

Pada Senin kemarin, semua anggota dan jajaran kepolisian menggelar apel kesiapan Operasi Patuh Semeru 2024 di lapangan Polda Jatim.

“Operasi Patuh Semeru 2024 bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan ketaatan masyarakat dalam berlalu lintas,” tutur Irjen Imam Sugianto Kapolda Jawa Timur, dalam keterangan yang diterima, Selasa (16/7/2024).

Kapolda Jatim itu menyebut, prioritas menurunkan angka fatalitas kecelakaan bukan tanpa alasan. Sebab pada 2023 kemarin, Jatim tercatat sebagai provinsi dengan angka kecelakaan tertinggi.

Oleh karena itu, pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2024 ini sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di Jatim.

“Prioritas Operasi Patuh Semeru 2024 adalah mengatasi segala kerawanan yang dapat menyebabkan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas,” katanya.

Sejumlah faktor yang menjadi penyebab fatalitas korban kecelakaan lalu lintas menurut catatan Polda Jatim antara lain berboncengan lebih dari satu orang, melebihi batas kecepatan, pengendara di bawah umur, pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm.

“Pengemudi mobil yang tidak menggunakan sabuk pengaman, pengemudi yang menggunakan ponsel, pengemudi yang mengonsumsi alkohol, melawan arus, dan menerobos lampu merah,” tuturnya.

Sementara ini, dalam operasi kali ini Sat Lantas Polres tetap menerapkan sanksi tilang. Meski begitu, Imam menyatakan, pihaknya lebih mengedepankan upaya edukasi dan pembinaan bagi para pelanggar lalu lintas.

“Kegiatan operasi ini mengedepankan upaya preemtif, preventif, dan represif dengan persentase 40 persen untuk preventif dan 20 persen untuk represif,” ujarnya.

Berdasarkan data pelanggaran lalu lintas periode Januari hingga Juni 2024, Imam menyebut kasus pelanggaran menurun signifikan hingga 13,69 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

“Ini adalah modal awal yang baik untuk operasi ini. Kami berharap dengan diselenggarakannya operasi ini, pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan dapat menurun signifikan di bulan-bulan berikutnya,” ungkap Kapolda Jatim.(wld/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 8 September 2024
26o
Kurs