PT PLN (Persero) memaparkan upaya dan kesiapan sistem kelistrikan Jawa Bali pada bulan Ramadan dan menyambut Idulfitri 1445 Hijriah, dalam kunjungan kerja Komisi VII DPR RI, Rabu (20/3/2024).
Edi Srimulyanti Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) menyampaikan, secara nasional daya mampu kelistrikan yang disiapkan sebesar 51 GW dengan beban puncak sebesar 31 GW, melansir pernyataan rilis, Kamis (21/3/2024).
“Kami telah menyiapkan penguatan di sisi pembangkit, sistem transmisi hingga distribusi kami normal. Begitu pula dengan pasokan energi primer kami telah dilakukan pengamanan dengan HOP 20 hari. Kami juga telah melakukan mitigasi, asesmen dan langkah preventif serta backup suplay,” papar Edi.
Lebih lanjut ia memaparkan kesiapan 82 ribu personel PLN di seluruh Indonesia untuk memonitor lokasi-lokasi penting, khususnya tempat ibadah pada H-7 maupun H+7.
Tak hanya itu, di 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), telah disiapkan di seluruh Indonesia untuk memastikan kenyamanan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.
Di sisi lain, Agus Kuswardoyo General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) di Jawa Timur (Jatim) menyampaikan, kesiapan PLN untuk mengamankan aset kelistrikan yang menyuplai 13,7 juta lebih pelanggan di Jawa Timur.
“Beban puncak kami di kisaran 6.288 MW sementara daya mampu pasok 10.000 MW. Untuk kondisi lebaran biasanya terjadi pengurangan hingga 25 hingga 30 persen. Justru cadangan akan tambah besar karena industri tutup, secara pasokan kecukupan,” terang Agus.
Mengantisipasi fenomena cuaca ekstrim di sebagian wilayah Jawa Timur, PLN juga mengimbau dan terus mengedukasi masyarakat mengenai keselamatan ketenagalistrikan dan potensi bahaya yang ditimbulkan.
Mengapresiasi upaya dan kesiapan PLN di Jawa-Bali maupun Jawa Timur khususnya, H. Dony Maryadi Oeken Ketua Tim Kunspek Komisi VII DPR RI, mengharapkan PLN tetap konsisten dan komitmen menjaga keandalan tanpa adanya kegiatan pemeliharaan hingga hari siaga yang telah ditentukan berakhir. (azw/bil/ham)