Jumat, 22 November 2024

Pj Gubernur Jatim Targetkan Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Capai 90 Persen

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim waktu memimpon Rapat Koordinasi dan Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Surabaya, Kamis (30/5/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim

Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) menargetkan realisasi Belanja Produk Dalam Negeri (PDN) Pemprov Jatim di tahun 2024 meningkat 10 persen atau tembus hingga 90 persen.

Target itu disampaikan Adhy waktu memimpon Rapat Koordinasi dan Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Provinsi Jatim Tahun 2024 di Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (30/5/2024).

Pada 2023 kemarin, capaian belanja PDN sudah tembus 80 persen. Berdasarkan data bigbox LKPP selama 2023 penggunaan PDN Jatim cukup baik. Yaitu dalam pengadaan belanja sebesar Rp6,5 Triliun terealisasi 80 persen.

“Kita optimis tahun ini capaian belanja PDN kita bisa meningkat dan mencapai 90 persen. Ini semua harus kita upayakan meski realisasi Belanja PDN kita di tahun 2023 sudah baik yaitu 80 persen,” kata Adhy waktu membuka rakor, Kamis (30/5/2024).

Belanja PDN Jatim sebesar 80 persen di tahun 2023, terealisasi dari belanja 7.906 produk bersertifikat TKDN yang berasal dari 845 perusahaan industri di Provinsi Jawa Timur.

“Kami berkeyakinan realisasi PDN di lingkungan perangkat daerah Jatim tahun ini bisa diatas 80 persen dan naik peringkat jika bisa peringkat satu nasional,” ujarnya.

Sepanjang tahun ini, pemenuhan PDN di Jatim sudah di atas 30 persen. Bahkan tahun lalu tercapai 53 persen sedangkan standart penerapannya di tingkat nasional sebesar 40 persen. Artinya, ia semakin optimis tahun ini bisa mencapai 90 persen lebih.

Tak hanya itu, untuk memaksimalkan belanja PDN, Adhy minta kepada seluruh jajaran PD di Pemprov Jatim menginput di sistem pengadaan. Jika seluruh proses tercatat pembelanjaan, PDN bisa terpantau penyerapannya.

Meski begitu, Adhy mengakui bahwa tidak seluruhnya pengadaan barang dan jasa bisa menggunakan produk dalam negeri dalam e-Katalog.

Terutama alat teknologi dengan sertifikasi tinggi internasional seperti contoh alat kesehatan dan alat kedokteran, medis hingga alat laboratorium.

“Kami memahami tidak semua alkes (alat kesehatan) ataupun alat kedokteran tidak ada di e katalog. Namun, kami berkomitmen produk lain bisa menggunakan PDN sehingga meningkatkan Bangga Buatan Indonesia,” tegasnya. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs