Pimpinan DPRD Kota Surabaya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai menciptakan ekosistem energi hijau.
Arif Fathoni Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, mengapresiasi langkah awal Pemkot yang mulai mengonversi kendaraan dinas berbahan bakar fosil ke listrik.
“Tren masyarakat global yang mengharapkan energi hijau dalam setiap aktivitas harus dipersiapkan dan disambut dengan baik, Pemkot Surabaya sudah melakukan langkah benar dengan mengonversi kendaraan dinas dari berbahan bakar fosil ke berbahan listrik,” katanya, Sabtu (21/12/2024).
Ia berharap ke depan konversi kendaraan itu juga dilakukan untuk transportasi umum di Surabaya.
“Baik pengadaannya dilakukan oleh Pemkot Surabaya dengan biaya APBD maupun menggandeng sektor swasta untuk masuk dalam sektor transportasi publik kita, tentu dengan pemberian insentif, kemudahan dan kepastian hukum trayek dalam jangka waktu panjang,” paparnya.
Sejalan dengan upaya pemerintah pusat yang mengurangi ketergantungan impor Bahan Bakar Minyak (BBM), ia mendorong pemkot tidak hanya mengonversi kendaraan.
Upaya lainnya yang bisa dilakukan, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terkait teknisi kendaraan listrik.
“Melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang memberikan pelatihan tentang keteknisian sepeda motor listrik dan mobil listrik, sehingga ekosistem bisa tercipta dengan baik di kota Surabaya,” tambahnya.
Dengan melatih pekerja, atau pelatihan untuk anak muda tentang teknologi dan perawatan kendaraan listrik.
“Pemkot bisa mengundang seluruh distributor motor listrik dan mobil listrik untuk memberikan pelatihan terhadap anak-anak muda Surabaya tentang teknologi dan perawatan motor dan mobil listrik, sehingga bisa menjadi modal pengetahuan dan kemampuan dalam membuka lapangan pekerjaan di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Terakhir, mengetati kendaraan operasional truk di Surabaya untuk menekan polusi.
“Karena tujuan konversi dari energi fosil ke energi hijau adalah agar rakyat Surabaya bisa menikmati langit Surabaya biru, tidak hitam pekat karena polusi yang ditimbulkan salah satunya dari kendaraan truk tua yang masih dibiarkan beroperasi di Kota Surabaya,” tandasnya. (adv/lta/iss)