Manajemen Vasa Hotel membantah menyediakan metanol yang dipakai bartender untuk disuguhkan kepada musisi Surabaya di Cruz Lounge Bar, sehingga menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan satu lainnya kritis.
Sebelumnya dari hasil penyelidikan polisi, metanol yang dicampur ke miras dan diminum para korban itu disebut dibeli oleh manajemen Vasa Hotel ke CV Berkat Agung Sejahtera.
Tonic Tangkau pengacara Vasa Hotel dalam keterangan resminya kepada awak media, Jumat (5/1/2024), mengatakan kalau pihak hotel pun kaget soal hasil penyelidikan polisi tersebut, terkait asal-usul pembelian metanol itu.
“Setau kami itu tidak pernah ada. Tidak pernah pihak Cruzz menyediakan, membeli dalam bentuk apapun metanol. Itu yang justru mengagetkan kami, Cruz kami berharap polisi melakukan penyelidikan sumber metanol dari mana,” kata Tonic di Vasa Hotel.
Dia memastikan, manajemen hotel juga tidak pernah memesan metanol, apalagi untuk disediakan ke pengunjung di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel. Namun, terkait etanol pihaknya memang menyediakan hanya untuk kebutuhan demo saja.
“Kalau etanol itu memang ada, karena etanol itu menjadi suatu setiap ada event dipakai demo, demo di bartender. Fairing jugling, pakai api. Tidak disuguhkan ke pengunjung,” ucapnya.
Tonic menjelaskan, kalau pihak manajemen juga sudah melakukan investigasi atas kejadian tersebut. Hasilnya, para korban disebut memesan minuman tersebut secara langsung kepada bartender inisial AZS (27 tahun), yang sekarang sudah ditetapkan tersangka.
“Jadi ada pemesanan khusus, pembayaran khusus, tanpa melalui bill Cruzz, sama sekali tidak ada. (Pemesanan minuman) komunikasi langsung kepada bartender,” jelasnya.
Sementara Robert Kotambunan General Manager Vasa Hotel pada kesempatan yang sama menambahkan, manajemen sudah menyediakan resep untuk semua jenis minuman.
“Jadi sekali lagi saya katakan, kami sudah memiliki resep untuk semua jenis minuman. Mereka (bartender) harus mengikuti resep-resep tersebut,” ungkapnya.
“Kami tidak tau apa yang sebenarnya diorder, apa pembicaraannya (antara bartender dengan korban). Saya rasa yang lebih mengetahui, pihak kepolisian,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kombes Pol Pasma Royce Kapolrestabes Surabaya dalam konferensi pers di Mapolrestabes, Jumat (5/1/2024), menyatakan bahan metanol yang digunakan AZS tersangka, didapatkan dari pihak manajemen.
Zat metanol itu dibeli manajemen internal Cruzz Lounge Bar. Mekanisme pembeliannya, pihak manajemen membuat pesanan melalui bagian pembelian Hotel Vasa, kemudian memilih supplier yaitu CV. Berkat Agung Sejahtera.
Berdasarkan pesanan itu, CV. Berkat Agung Sejahtera membeli melalui online shop dengan nama toko Botanica Store dengan pemiliknya yang berinisial D.
“Kemudian mengirim barang ke CV. Berkat Agung Sejahtera yang diteruskan kepada manajemen Hotel Vasa. Barang diserahkan ke karyawan Cruzz Lounge Bar, untuk digunakan oleh bartender,” ujarnya.
Pasma menyatakan, CV. Berkat Agung Sejahtera sebetulnya berniat untuk membeli barang sesuai pesanan dari Hotel Vasa yaitu alkohol Food Grade.
“Tapi yang dijual oleh toko Botanica Store, ternyata berbahan dasar alkohol (metanol) yang tidak dapat dikonsumsi oleh manusia,” ungkap Pasma. (bil/ipg)