Guna mempercepat dan efisiensi jalur distribusi BBM, salah satu moda yang digunakan Pertamina Patra Niaga adalah menggunakan jaringan pipa distribusi yang berada di tempat yang aman secara aspek safety. Namun, hal tersebut tetap memicu kerawanan apabila ada orang yang berniat jahat.
Oleh karena itu, pada Kamis (21/11/2024) lalu, bertempat di Markas Kodam V/Brawijaya Surabaya, Harry Hedwig Malonda Group Head Operation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus bersama Mayjen TNI Rudy Saladin Pangdam V/Brawijaya menandatangani Perjanjian Kerja Sama Teknis (PKST), untuk mengamankan jalur pipa distribusi BBM dari gangguan keamanan yang tidak diinginkan.
Mayjen TNI Rudy Saladin Pangdam V/Brawijaya mengatakan, dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dijelaskan salah satu tugas pokok TNI adalah mengamankan obyek Vital Nasional yang bersifat strategis.
“Kerja sama teknis ini merupakan salah satu implementasi nyata di mana TNI memiliki peran aktif dalam menjaga keamanan objek vital nasional (Obvitnas) yang bersifat strategis seperti fasilitas produksi minyak dan gas bumi milik Pertamina,” Jelas Mayjen Rudy
“Saya berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kedua belah pihak serta bagi masyarakat luas. Dengan sinergi yang kuat antara TNI khususnya Kodam V/Brawijaya dan Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, kita dapat mewujudkan keamanan energi yang optimal dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional,” ujar Pangdam.
Dalam kesempatan yang sama, Harry Hedwig Malonda Group Head Operation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengatakan, kegiatan penandatangan Perjanjian Kerja Sama Teknis dan Pedoman Kerja Pengamanan Jalur Pipa ini, merupakan kelanjutan dari Perjanjian Kerja Sama yang sudah ada sebelumnya dengan tujuan untuk memastikan keamanan jalur distribusi BBM di Wilayah Jawa Timur.
“Keamanan jalur tersebut sangat vital mengingat FT Tuban menggunakan pola operasi jalur pipa untuk menyalurkan BBM ke Integrated Terminal (IT) BBM Surabaya Group dan dari IT Surabaya Group didistribusikan ke seluruh wilayah Jawa Timur,” terang Harry Malonda.
“Mengingat pentingnya sarfas jalur pipa ini sebagai bagian dari Obvitnas yang bersifat strategis, maka PKST ini sangat perlu diadakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan antisipasi terhadap adanya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang bisa menghambat pasokan energi di seluruh Provinsi Jawa Timur,” tambah Harry.
Secara teknis, nantinya akan dilakukan peningkatan keamanan melalui Patroli rutin bersama dalam rangka pengamanan dan pengawasan jalur Pipa dari Fuel Terminal (FT) Tuban-Integrated Terminal (IT) Surabaya-Aviatioan Fuel Terminal (AFT) Juanda yang akan dilaksanakan oleh personel Kodam V/Brawijaya bersama dengan petugas dari FT Tuban, IT Surabaya maupun AFT Juanda.
Perjanjian kerja sama teknis itu juga bertujuan untuk menjaga keamanan aset-aset Pertamina termasuk jalur pipa dari berbagai ancaman seperti pencurian, sabotase dan gangguan keamanan lainnya.
Diharapkan dengan adanya kerja sama dan bantuan pengamanan dari pihak Kodam V/Brawijaya dapat mencegah terjadinya gangguan distribusi energi yang dapat berdampak luas pada masyarakat, selain itu juga merupakan salah satu upaya dalam menjaga ketahanan energi nasional. (adv/bil/rid)