Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan seluruh Stasiun Pengisian Bulk Elpiji yang berada di wilayahnya mematuhi Standard Operasional Procedure (SOP) dan seluruh peralatan pengisian telah dicek dengan hasil timbangan tera digital akurat 100 persen.
Ahad Rahedi Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengatakan, Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) adalah supply point LPG yang bertugas mengisi LPG dari jumlah bulk yang dibawa oleh Skid Tank ke dalam kemasan sesuai kapasitas LPG nya.
“Di Jawa Timur terdapat 3 Supply Point Utama yakni di Gresik, Surabaya dan Banyuwangi yang mengcover seluruh kota/kabupaten. Dari situ disalurkan ke SPBE, setelah berbentuk tabung sesuai kemasannya diedarkan lagi ke Agen LPG untuk menjangkau saluran resmi yang melayani konsumen yakni Pangkalan/Outlet LPG,” ujar Ahad pada Rabu (29/5/2024).
“Di Jawa Timur terdapat 127 SPBE seluruhnya dalam posisi optimal dan akurasi seluruh alat pengisiannya 100 persen,” lanjut Ahad.
“LPG adalah barang cair atau liquid sifatnya jadi rentan terhadap tekanan. Namun pangkalan berhak menolak apabila isi tidak sesuai beratnya. Konsumen pun begitu, pembelian di pangkalan bisa langsung di timbang dan ditukar di tempat oleh konsumen individu apabila berat tidak sesuai,” ujar Ahad.
Kendati demikian seluruh lembaga penyalur LPG terutama SPBE, senantiasa dilakukan kalibrasi alat pengisian secara berkala sesuai SOP yang dikontrol dan diaudit oleh Metrologi setempat dan TUV selaku auditor external.
“Kami pastikan apabila pembelian di jalur resmi semuanya sesuai beratnya. Apabila ada yang tidak sesuai kemungkinannya kecil dan bisa ditukar ditempat,” pungkas Ahad.(adv/iss)