Jumat, 22 November 2024

Pengusaha Surabaya Dikeroyok Oknum TNI AD di Semarang, Pelaku Telah Diamankan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Setiawan Kuasa Hukum waktu menunjukkan foto korban usai mengalami aksi pengeroyokan di Semarang. Foto: Wildan Pratama suarasurabaya.net

Jonsun Wakum pengusaha asal Surabaya menjadi korban pengeroyokan diduga oleh tiga oknum anggota TNI Angkatan Darat (AD) di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Kamis (25/7/2024).

Kronologi pengeroyokan itu diutarakan Setiawan Kuasa Hukum Jonsun. Kata dia, awal mula terjadinya peristiwa itu saat kliennya ingin melerai keributan di depan hotel tempat korban sedang menginap di Semarang.

“Saat itu ada sekelompok orang saling cek-cok satu sama lain, setelah (Jonsun) selesai makan soto (depan hotel) mendatangi mereka untuk meredam karena ada pemukulan sebelumnya,” kata Setiawan saat ditemui di Surabaya, Minggu (11/8/2024).

Korban yang berniat melerai justru tidak dihiraukan oleh para oknum tersebut. Mereka justru menunjukkan identitasnya sebagai anggota penegak hukum.

Kata Setiawan, kliennya kemudian memperlihatkan sebuah foto yang menunjukkan kalau dia juga mempunyai kerabat seorang TNI, dengan niat supaya saling menghargai.

“Mereka memang sudah panas, ada dugaan mabuk. Jadi apapun yang dilontarkan (korban) mereka gak terima. Saat itu menunjukkan foto bapak angkat yang jenderal,” jelasnya.

Namun sebaliknya, oknum tersebut malah geram, dan mulai melakukan aksi kekerasan. Tidak hanya itu, lanjut Setiawan, mereka juga menelfon sekelompok orang diduga dari sipil untuk datang ke lokasi dan ikut menghajar korban.

“Tidak mempan diredam, justru mereka memanggil teman-temannya yang semakin berdatangan dan terjadi pengeroyokan,” tuturnya.

Jhonsun ketika itu tidak sendiri, ia bersama Farid sopir pribadinya juga ikut menjadi korban penganiayaan. Setiawan menyebut, kekerasan yang dialami korban sangat tidak manusiawi.

Beruntungnya Farid si sopir perlahan sempat sadar, dan menuju hotel di seberang TKP untuk melaporkan kejadian itu ke istri Jhonsun yang berada di dalam kamar.

Saat itu, istri Jhonsun melihat kejadian pengeroyokan di depan hotel dan sempat merekamnya dengan ponsel. Namun ia tidak menyangka kalau yang menjadi korban adalah suaminya.

Setelah itu, Jhonsun dan Farid langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Semarang dengan diantar istri korban menggunakan mobil.

Setiawan mengatakan, kliennya itu tidak sadarkan diri sejak Kamis dini hari sampai sore. Sementara Farid sopir korban mulai pulih dan sadar pada Kamis siangnya.

Sejumlah luka yang dialami Jhonsun tersebar di beberapa area tubuhnya. Ia harus menjalani perawatan selama empat hari di RS Bhayangkara Semarang.

Dalam foto yang ditunjukkan kuasa hukum, wajah korban berlumuran darah. Sekujur tubuhnya juga mengalami luka bekas kekerasan benda tumpul.

“Luka di sejukur tubuh, di bagian kepala banyak sobekan. Mata kananya memar, lalu kaki pincang, bagian belakang punggung kena benda tumpul, ini menyerupai stang motor. Sampai sekarang masih rawat jalan di Surabaya,” ungkapnya.

Atas kejadian ini, pihak kuasa hukum bertindak cepat dengan membuat dua laporan. Yakni di Polrestabes Kota Semarang melaporkan terduga pelaku dari sipil dan Denpom IV/5 Semarang untuk oknum anggota.

“Para terduga pelaku sudah ditetapkan tersangka ditahan di Denpom Semarang,” kata Setiawan.

Sementara itu, Letkol Inf Andy Soelistyo Kapendam IV/Diponegoro membenarkan adanya kejadian itu. Dari hasil pemeriksaan kepada para terduga pelaku, Andy menyebut peristiwa itu bermula karena cekcok antara kedua belah pihak dan muncul kalimat kasar.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan pihak Pomdam, kejadian berawal dari cekcok dan berujung ketersinggungan karena adanya kata-kata kasar yang terucap, kemudian terjadi saling dorong dan kemudian saling kontak fisik,” ucapnya.

Namun, Andy menyatakan, tidak ada kasi pengeroyokan dalam peristiwa ini. Melainkan saling baku hantam satu sama lain.

“Tidak ada pengeroyokan sekali lagi kami sampaikan dari hasil pemeriksaan tidak ada pengeroyokan tetapi yang terjadi saling baku hantam sehingga sama-sama mengalami luka di kedua belah pihak,” imbuhnya.

Saat ini, para terduga pelaku telah diamankan di Pomdam. Andu menegaskan proses hukum terhadap tiga oknum tersebut terus berjalan hingga saat ini.

“Saat ini oknum anggota tersebut sudah diamankan di Pomdam dan kami yakinkan proses peradilan akan terus berjalan sebagai bentuk punishment terhadap tindakan saling berkelahi tersebut,” tandasnya. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs