Amerika Serikat (AS) bakal menempatkan rudal jarak jauh mereka ke Jerman pada 2026. Namun langkah AS itu justru membuat warga Jerman khawatir teradap risiko perang antara NATO dan Rusia.
Bahkan, menurut survei yang dirilis oleh jajak pendapat Forsa, Selasa (16/7/2024) kemarin, hampir separuh warga Jerman mengkhawatirkan mencuatnya risiko perang atas penempatan rudal itu. Sementara yang berpendapat bahwa langkah itu tidak akan meningkatkan risiko perang, hanya 17 persen.
Melansir Antara, dari hasil jajak pendapat itu menunjukkan bahwa skeptisisme terhadap penempatan itu membuat 90 persen kalangan pendukung parpol Aliansi Sahra Wagenknecht (partai populis sayap kiri di Jerman) menyatakan keprihatinannya.
Sementara 65 persen pendukung parpol Alternatif untuk Jerman (partai populis sayap kanan) menyatakan kekhawatiran serupa. Hanya sepertiga pendukung Partai Hijau yang menyatakan prihatin.
Sebelumnya, Olaf Scholz Kanselir Jerman sempat meyakinkan bahwa penempatan senjata jarak jauh AS di negara Eropa barat itu tidak akan meningkatkan ketegangan antara Rusia dan NATO.
Sebelumnya pada 10 Juli lalu, Pentagon mengatakan bahwa mulai 2026 AS akan menempatkan senjata-senjata secara permanen di Jerman. Persenjataan ini termasuk rudal jenis SM-6, Tomahawk dan pengembangan rudal hipersonik. (ant/kir/bil/ipg)