Penderita Tuberkulosis (TBC) di Kota Surabaya pada tahun 2024 diperkirakan mencapai lebih dari 14 ribu kasus.
Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebut, target temuan kasus TBC tahun ini adalah 14.537 penderita.
Hingga akhir November 2024, Nanik menyebutkan bahwa baru 10.741 kasus yang ditemukan berdasarkan cakupan pengobatan.
“Berdasarkan data perkembangan kasus TBC/Treatment Coverage (TC) di Kota Surabaya sampai tanggal 31 November 2024, menunjukkan bahwa ada sebanyak 10.741 kasus TBC atau 73,89 persen,” kata Nanik pada Sabtu (14/12/2024).
Jumlah temuan ini sudah meningkat lima persen dibandingkan dengan temuan tahun lalu.
Untuk kasus TBC pada anak usia satu hingga 14 tahun, prediksinya tahun ini sebanyak 3.113 kasus. “Data penemuan kasus TBC pada anak sampai 31 November 2024 sebesar 1.327 (baru) atau 42,6 persen,” ucapnya.
Nanik mengimbau warga untuk mewaspadai penyebaran virus melalui droplet selain infeksi bakteri.
“Penyebaran TBC terjadi melalui droplet penderita yang terhirup oleh orang lain ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, melepaskan partikel mikroba ke udara,” jelasnya.
Selain menargetkan temuan kasus, Nanik memastikan bahwa langkah pencegahan sudah dilakukan.
“Berbagai upaya dilakukan untuk menemukan kasus TBC secara dini, sehingga risiko penyebaran kasus di masyarakat dapat dikendalikan. Kami melakukan active case finding, passive case finding, penyusunan perwali tim percepatan penanggulangan TBC, dan penyusunan perwali Rencana Aksi Daerah (RAD) dan RAD,” tandasnya. (lta/saf/faz)