Drama teatrikal bertajuk History of Rujak Uleg, jadi penampilan pembuka Festival Rujak Uleg dalam rangka menyemarakan rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731, Minggu (19/5/2024).
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang biasan digelar di Kya-Kya Kembang Jepun, Festival Rujak Uleg kali ini digelar di Taman Surya Balai Kota Surabaya.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya dalam sambutannya mengatakan, rujak uleg memiliki arti gotong royong dan toleransi satu sama lain.
“Mugo-mugo wong Suroboyo (semoga orang Surabaya) jadi seperti rujak uleg, tidak pisah dipisahkan, dadi siji seduluran (jadi satu bersaudara) sampai yaumul qiyamah (hari kiamat),” ucap Cak Eri sapaan akrabnya.
Ia juga berharap semoga kedepan warga Kota Surabaya tetap hidup dalam kebersamaan dan kerukunan.
Sebagai informasi, ‘History of Rujak Uleg’ bercerita tentang asal mula rujak uleg. Teatrikal ini menggambarkan suasana pasar tempo dulu, dengan hiruk pikuk para pedagang dan pembeli yang ingin membeli rujak.
Drama teatrikal itu turut melibatkan Eri Cahyadi beserta Rini Indriyani Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, hingga Armuji Wakil Wali Kota untuk memerankan tokoh tertentu.
Kostum-kostum yang dikenakan oleh para aktornya juga menggambarkan kehidupan tempo dulu, ada yang menjadi rakyat jelata, noni-noni Belanda, serta alkulturasi budaya China, Eropa, Arab dan juga Jawa. (ike/bil/iss)